JAKARTA, REQnews - Negara, khususnya Provinsi Riau diperkirakan mengalami kerugian materiil hingga sebesar Rp 50 triliun akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi hingga saat ini.

Dijelaskan Koordinator Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Riau, Dr Suwondo MS, kabut asap karhutla memicu kerugian ganda di semua sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, sosial, ekologi, pertanian hingga jasa, dan lainnya.

&quot;Kerugian Rp 50 triliun itu akibat terganggunya aktivitas perdagangan, kuliner, jasa dan waktu delay dari aktivitas penerbangan,&quot; kata Suwondo di Pekanbaru, Kamis 19 September 2019.

Mengenai anggapan bahwa Riau akan mengalami kerugian yang sama saat karhutla besar-besaran terjadi 2015 lalu, Suwondo meragukan hal itu terulang kembali.

Ia menekankan bahwa bencana asap terjadi tahun 2015 dengan komparasi luasan hutan dan lahan yang terbakar mencapai 500.000 hektare. Sedangkan bencana asap tahun 2019 dengan hutan dan lahan terbakar sudah mencapai 300.000 hektare.

&quot;Kalau tahun ini bencananya lebih lama lagi, atau sama seperti 2015 maka fatal. Riau akan mengalami kerugian ekonomi hingga Rp 120 triliun lebih,&quot; ujar Suwondo.

Negara Rugi Rp 50 Triliun akibat Karhutla Riau

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi