JAKARTA, REQnews – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan 12 orang untuk diperiksa sebagai saksi dugaan rasuah dalam pekerjaan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan strategi korporat di Perum Jasa Tirta II (PJT II). Mereka diperiksa untuk mantan Dirut PJT II Djoko Saputro yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Saksi yang dipanggil hari Rabu (27/2/2019) di antaranya, Andririni Yaktiningsasi (swasta/tersangka dalam kasus yang sama), Esthi Pambangun (Kadiv P3 PJT II), Endarta (karyawan PJT II), Firman (Manajer Bantuan Hukum Sekper PJT II), Saur Saragih (eks kepala divisi SDM PJT II) dan Andrian Tejakusuma (Dirut PT 2001 Pangripta). Selain itu, KPK juga memanggil Sutisna (Dirut PT Bandung Management and Economic Center/BEMC), Achmad Chaerudin (staf PT BEMC), Lintang (mahasiswi), Faizal (konsultan), Astrut (swasta) serta Andrijanto (Ketua Tim Anak Perusahaan PJT II). ”Para saksi dipanggil sebagai saksi untuk tersangka DS (Djoko Saputro, Red),” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah. Rencananya, para saksi akan dimintai keterangan seputar pengadaan pekerjaan jasa konsultansi di PJT II tahun 2017. Sebagaimana biasa, semua saksi akan diberikan sejumlah pertanyaan terkait pengetahuannya dalam pengadaaan itu. Mereka juga bakal dicecar mengenai tugas pokok dan fungsi masing-masing dan hubungannya dengan Djoko Saputro. Untuk diketahui, dalam kasus ini Djoko dan Andririni ditetapkan sebagai tersangka korupsi pekerjaan pengembangan SDM dan strategi korporat. Djoko yang menjabat Dirut PJT II pada 2016 diduga meminta relokasi angggaran dengan cara mengalokasikan tambahan anggaran pekerjaan pengembangan SDM dan strategi korporat yang semula Rp 2,8 miliar menjadi Rp 9,55 miliar. Jumlah itu terdiri dari perencanaan strategis korporat dan proses bisnis senilai Rp 3,8 miliar dan perencanaan komprehensif pengembangan SDM PJT II sebagai antisipasi pengembangan usaha perusahaan senilai Rp 5,7 miliar. Lelang pekerjaan itu diduga telah dikondisikan untuk memenangkan Andririni yang menggunakan bendera PT BEMC dan PT 2001 Pangripta. Atas kongkalikong itu lah diduga negara dirugikan Rp 3,6 miliar. Sebab, dua pekerjaan yang digarap Andririni itu sejatinya hanya membutuhkan anggaran Rp 5,5 miliar. (*/oji)

Korupsi Perum Jasa Tirta II, KPK Panggil 12 Saksi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi