JAKARTA, REQnews -&nbsp;Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini menghadapi ancaman penjara, yang mungkin saja menjeratnya kala melepas status sebagai presiden nanti.

Selama tiga tahun terakhir ini, Capitol Hill atau Dewan Perwakilan Rakyat AS terus melakukan penyelidikan skandal menggemparkan yang dilakukan oleh Trump, yakni melibatkan Rusia dalam upaya memenangkan posisi presiden.

Sejumlah investigasi terus dilakukan, bahkan tahun ini Trump kembali dituduh telah meminta bantuan pihak asing untuk kepentingan politik AS.

Penyelidikan ini berfokus pada penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Trump untuk melemahkan kekuatan politik pesaingnya dalam pemilu 2020 mendatang, yakni Joe Biden.

Dalam kasus ini, Trump meminta secara khusus kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki dugaan korupsi Biden dan puteranya, Hunter Biden di sebuah perusahaan gas di Ukraina.

Capitol Hill yakin, Trump telah melakukan pelanggaran berat dengan mengkhianati sumpah jabatannya sebagai orang nomor satu di AS. DPR pun menegaskan, tak ada satupun warga AS yang kebal hukum, bahkan seorang presiden sekalipun.

Namun, sementara ini, meski terbukti melakukan pelanggaran berat, Trump belum bisa dipenjara. Dijelaskan Departemen Kehakiman AS, presiden yang menjabat tidak dapat didakwa atau dijerat dengan hukum. Nanti, ketika Trump tak lagi menjabat, barulah ia bisa dituntut, bahkan dipenjara sekalipun.

Jika kelak semua tuduhan tersebut benar, maka Trump dipastikan akan menjadi Presiden AS pertama yang mendekam di penjara sepanjang sejarah.

Donald Trump Terancam Penjara saat Lepas Status Presiden, Ini Sebabnya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi