JAKARTA, REQnews -&nbsp;Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini benar-benar tragis. Bayangkan, dari 328.724 hektare lahan yang terbakar, 86 ribu hektare atau 26 persennya merupakan lahan gambut.

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead berkata, berdasarkan data BNPB per 30 September 2019, kebakaran lahan paling luas terjadi di Provinsi Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Jambi.

Parahnya, kata Nazir, dari 86 ribu hektare tersebut, 53 ribu hektare di antaranya merupakan lahan target restorasi BRG.

&quot;Lebih dari 50 persen dari lahan gambut terbakar adalah di area target restorasi kami,&quot; ujar Nazir, seperti dikutip dari&nbsp;Republika, Rabu 2 Oktober&nbsp;2019.

Nazir menjelaskan, target restorasi BRG&nbsp;sesuai dengan SK No. 12/KPTS/2018 tentang Penetapan Peta Indikatif Restorasi Gambut, luasnya mencapai 2,6 juta&nbsp;hektare. Target restorasi ini terbagi dalam empat jenis status lahan, yakni area konsensi, area hutan lindung dan hutan produksi, lahan masyarakat atau area penggunaan lain, dan kawasan konservasi.

Untuk lahan bersatatus area konsensi atau area yang dikelola perusahaan, target restorasi BRG mencapai 1.784.354 hektare. Sedangkan yang terbakar tahun 2019 ini mencapai 20.153 hektare.

Lalu, lahan gambut terbakar paling banyak adalah di lahan berstatus area hutan lindung dan hutan produksi. Dari target restorasi 678.541 hektare, sebanyak 27.205 ikut terbakar tahun ini.

Fakta Tragis Karhutla 2019, Total 86 Ribu Hektare Lahan Gambut Hangus

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi