JAKARTA, REQNews - Presiden Joko Widodo mengembalikan draf UU KPK baru kepada Badan Legislasi (Baleg) DPR lantaran terdapat sejumlah typo dalam penulisannya. Ketua Baleg DPR 2014-2019, Supratman Andi Agtas, menganggap salah ketik di revisi UU KPK merupakan hal yang biasa.

Oleh karena itu, dia mengatakan akan mengumpulkan semua pengusul revisi UU KPK untuk meminta klarifikasi dan memperbaiki typo. Saat ini Baleg DPR belum terbentuk, sehingga masih diproses Baleg lama.

&quot;Mekanismenya walaupun saya sudah tahu apa yang menjadi isi yang sebenarnya, tapi kan tidak boleh saya mengambil keputusan tindakan sepihak sebagai ketua baleg atau ketua panja. Saya harus kumpulkan semua pengusul dan minimal anggota panja bersama pemerintah untuk membuatkan berita acara soal perbaikan,&quot; kata Supratman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019.

Supratman menyebut typo di UU KPK salah satunya di Pasal 29 terkait syarat-syarat menjadi pimpinan KPK. Ada kesalahan penulisan usia harusnya tertulis lima puluh menjadi empat puluh.

Pasal 29 huruf e menyebut, &quot;Berusia paling rendah 50 (empat puluh) tahun dan paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun pada proses pemilihan.

Supratman memastikan kesalahan salah ketik, hanya soal perihal usia pimpinan KPK.

Typo di UU KPK, DPR Anggap Itu Biasa

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi