JAKARTA, REQnews - Pimpinan MPR RI periode 2019-2024 di bawah komando Bambang Soesatyo (Bamsoet) akhirnya menggelar rapat perdana. Bukan gagasan-gagasan jitu aksi nyata untuk rakyat, rapat tersebut ternyata hanya membahas soal pelantikan Jokowi-Ma'ruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden, serta Badan Pengkajian MPR.
MPR akhirnya sepakat, pelantikan Jokowi-Ma'ruf dilaksanakan pada Minggu 20 Oktober 2019 pukul 14.00 WIB. Pemilihan waktu ini diambil agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat saat pagi hari, seperti ibadah dan car free day.
Rencananya, MPR akan melibatkan sejumlah pimpinan lembaga dan kementerian untuk menyukseskan pelantikan tersebut. Di antara nama-nama yang dilibatkan seperti Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menlu Retno Marsudi, hingga KPU dan pihak Sekretariat Negara.
Rapat pimpinan MPR juga memutuskan pembagian tugas pimpinan. Keputusan itu diambil melalui proses musyawarah untuk mufakat.
Ketua MPR Bamsoet berkata rapat pimpinan menyelesaikan komposisi Alat Kelengkapan MPR, yakni Badan Sosialisasi yang diketuai Fraksi Gerindra dan Badan Pengkajian yang dikomandoi Fraksi PDIP.
"Sedangkan di Bidang Penganggaran, Ketua dipegang Fraksi Golkar dengan Wakil Ketua dari F-PDI Perjuangan, F-Gerindra, F-PKB, dan Kelompok DPD," kata Bamsoet.
Tak ada satupun pernyataan Bamsoet mengenai respons MPR atas situasi terkini bangsa Indonesia, semisal masalah Wamena atau gelombang protes atas sejumlah kebijakan pemerintah.
