JAKARTA, REQnews - Konflik antara TNI dan Polri dengan kelompok kriminalitas separatis bersenjata (KKSB) kian panas. Kini KKSB yang menamai diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim TNI dan Polri membakar honai atau rumah adat hingga memicu terjadinya pengungsian. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, setelahnya TPNPB menyerang pos TNI dan Polisi, mereka melancarkan aksi balas dendam dengan membakar delapan rumah milik warga. "Aksi mereka brutal," paparnya. Dari delapan rumah itu, dua rumah di antaranya merupakan rumah Honai atau rumah adat, yang dimiliki gereja Eklesia. Pembakaran terhadap rumah warga sipil itu, diklaimnya memicu terjadinya pengungsian. "Warga mengungkap masuk ke hutan agar tidak menjadi korban serangan," ujarnya. Pengungsian tersebut terjadi sejak 1 Maret. Belum diketahui sampai kapan rencananya warga mengungkap. "Yang pasti dengan operasi militer pemeritah Indonesia, warga sipil yang merugi," ujarnya. Sebby menegaskan dalam kondisi kritis semacam ini sebaiknya pemerintah Indonesia menempuh penghentian operasi dan menerima tawaran perundingan militer. Bila tidak dihentikan operasi ini dan menerima tawaran perundingan, maka masyarakat Papua akan semakin dalam rasa kebenciannya terhadap pemerintah. "Kami juga minta masyarakat internasional mendesak PBB untuk memantau di Papua," ujarnya. Sementara dikonfirmasi terkait pembakaran itu, Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal menyatakan bahwa tidak ada pembakaran semacam itu. " Itu hanya propaganda saja," tuturnya pada Minggu (3/3/2019) malam. (*/Rid)

Benarkah TNI & Polisi Bakar Honai, Rumah Adat Papua?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi