JAKARTA, REQNews - Sanksi pencopotan Kolonel Hendi Suhendi (HS) dari jabatannya sebagai Komandan kodim (Dandim) Kendari, menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah sesuai aturan di internal militer dan melalui proses sidang kode etik.

&quot;Ada kode etik semuanya, bukan enggak ada. Semua ada aturan,&quot; kata Ryamizard di Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2019.

Namun, Ryamizard tak merinci aturan sanksi yang membuat Dandim dicopot. Ryamizard mengatakan, sebagai seorang prajurit harusnya mampu mengendalikan istrinya.&nbsp;

Apa yang menimpa Kolonel Hendi Suhendi menurut Menhan suatu risiko yang ditanggung prajurit atas perbuatan istrinya.

&quot;Istri itu kan harus dinasehati. Suami kan sama istri harus bisa saling mengingatkan. Itu kan resiko,&quot; tegasnya.

Seperti diketagui pencopotan Dandim Kendari Kolonel Hendi Suhendi (HS) menuai pertanyaan dan juga kritik publik, karena istri yang komentar diduga berhubungan dengan insiden Wiranto, mengapa jabatan suami ikut di copot.

Menhan Beri Penjelasan Terkait Pencopotan Dandim Kendari

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi