JAKARTA, REQnews -&nbsp;Presiden Joko Widodo saat ini tengah sibuk memperkenalkan kandidat menteri yang akan mengisi kabinetnya. Sejumlah sosok hadir di Istana pada Senin 21 Oktober 2019 kemarin memenuhi panggilan Jokowi, di antaranya Mahfud MD dan Prabowo Subianto.

Rencananya, kabinet akan rampung pada Rabu 23 Oktober 2019 besok dan langsung diumumkan, serta dilantik. Namun, hal itu memicu respons dari sejumlah pengamat, tentang indikator apa yang dipakai Jokowi dalam menentukan menteri.

Disampaikan Direktur Eksekutif Al Wasath Institute, Faozan Amar, Jokowi harunya menjadikan faktor kebhinekaan sebagai indikator utama penentuan menteri.

&quot;Dengan memilih menteri yang memang memiliki kompetensi dan mewakili kebhinekaan di Indonesia akan mengakselerasi pembangunan nasional,&quot; kata Faozan di Jakarta, Senin.

Menurut Faozan, Jokowi-Ma&#39;ruf yang telah terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI secara konstitusional sudah selayaknya didukung oleh sosok-sosok yang juga taat akan ideologi negara.

Di pihak lain, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan gerakan spiritualitas agama adalah upaya sistematis dalam rangka menciptakan kepribadian yang kokoh yang bersumber pada nilai-nilai luhur.

&quot;Ada tiga misi nubuwah yang harus di pahami oleh para pemimpin, yaitu humanisasi, liberasi, trasendensi. Menegakkan kepemimpinan itu sesungguhnya adalah melanjutkan visi kenabian, dan ini berlaku sepanjang masa&quot; ujarnya.

Kebhinekaan Harus Jadi Indikator Utama Menteri Jokowi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi