MATARAM, REQNews - IN yang dipercaya menjadi Bendahara Kelompok Masyarakat (Pokmas) malah menghabiskan uang sumbangan diperuntukan korban gempa untuk bermain judi online.

IN merupakan Bendahara Kelompok Masyarakat Repok Jati Kuning, Desa Sigerongan, Kabupaten Lombok Barat.

Pelaku ditetapkan menjadi tersangka, karena terindikasi menghabiskan uang rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa rusak sedang senilai Rp200 juta dengan bermain judi online.

&quot;Jumlah yang dia habiskan di meja judi online diperkirakan sampai Rp200 juta,&quot; kata Kasat Reskrim Polres Mataram AKP Joko Tamtomo di Mataram, Senin, 28 Oktober 2019.

Uang tersebut tidak habiskan sekaligus oleh pelaku dalam satu kali permainan. Melainkan pelaku IN menghabiskannya secara bertahap.

&quot;Jadi tidak sekaligus dia kirim Rp200 juta itu. Ada beberapa kali &#39;transfer&#39; dari rekening pribadinya ke akun judi onlinenya,&quot; ujar Joko.

Karenanya ditegaskan bahwa bukti pengiriman uang dari rekening pribadinya ke akun judi online menjadi salah satu alat buktinya sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa tersebut&nbsp;

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan IN sebagai tersangka dengan dugaan telah melanggar Pasal 8 Undang-Undang RI Nomor 20/2001 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Penyidik menetapkannya sebagai tersangka karena diduga kuat telah menggelapkan dana rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa senilai Rp410 juta.

Nominal tersebut berasal dari sisa anggaran tahap tiga yang belum disalurkan pihak pokmas kepada masyarakat penerima bantuan dari Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Keterlaluan, Uang Rehabilitasi Gempa Rp200 Juta Dihabiskan untuk Judi Online

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi