CINA, REQNews - Dua orang China telah terserang penyakit &#39;Black Death&#39; , wabah yang sama yang memusnahkan hampir sepertiga populasi Eropa lebih dari 600 tahun yang lalu.

Menurut laporan Abc.net.au, para pasien itu berasal dari provinsi barat laut Mongolia Dalam tersebut saat ini dirawat di rumah sakit di Beijing.&nbsp;

&quot;Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang relevan telah dilaksanakan,&quot; kata para pejabat distrik dalam sebuah pernyataan online.

Belum diketahui bagaimana mereka bersentuhan dengan penyakit ini.

Jika tidak diobati, penyakit yang sangat menular ini, yang juga dikenal sebagai wabah pneumonia, dapat berakibat fatal dalam 72 jam. Itu merupakan wabah paling ganas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO mengkonfirmasi bahwa otoritas Cina telah memberi tahu mereka tentang kasus wabah tersebut.

&quot;Komisi Kesehatan Nasional (Cina) sedang melaksanakan upaya untuk menahan dan menangani kasus-kasus yang diidentifikasi dan meningkatkan pengawasan,&quot; kata Fabio Scano, koordinator WHO Cina.

Scano mengatakan bahwa orang terdekat pasien berisiko mengalami penularan wabah, dan karena ini mereka sedang melakukan penyaringan.

Menurut situs WHO, wabah pneumonia berbasis paru sangat menular dan &quot;dapat memicu epidemi parah melalui kontak orang-ke-orang melalui udara&quot;.

Gejalanya meliputi demam, kedinginan, muntah dan mual.

Penyakit &#39;Black Death&#39; dianggap sebagai salah satu penyakit terbesar dan paling menghancurkan dalam sejarah manusia.

Di Eropa pada Abad Pertengahan, diperkirakan 30 juta orang, atau sekitar satu dari tiga orang, terbunuh oleh penyakit ini.

Waspada! Penyakit yang Musnahkan Sepertiga Warga Eropa 600 Tahun Lalu Muncul di Cina

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi