JAKARTA, REQNews - Keluarga korban tabrakan otopet listrik di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, menuntut keadilan penegak hukum.&nbsp;

Keluarga Wisnu dan Ammar meminta polisi menahan tersangka DH pelaku penabrakan terhadap pengguna otopet. 
&nbsp; 
&quot;Hukum harus ditegakkan, status sudah tersangka harusnya ditahan, tidak hanya wajib lapor saja,&quot; kata kakak Wisnu, Alan, di lokasi kejadian kecelakaan, Minggu, 17 November 2019. 
&nbsp; 
Penabrak pengendara otopet listrik, DH, telah ditetapkan sebagai tersangka. Tapi polisi tak menahan DH karena dinilai tak akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.

Alan mengatakan DH dalam kondisi mabuk saat menabrak adiknya. DH, kata dia, tak menolong para korban. Pelaku itu disebut tetap melanjutkan perjalanan setelah menabrak pelaku pada Minggu, 10 November 2019, dini hari itu. 
&nbsp; 
&quot;Hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,&quot; ujarnya.

Lebih lanjut Alan mengatakan, pelaku tidak menolong adiknya tapi kabur. Karena itu dirinya dan keluarga meminta keadilan.

Keluarga serta rekan dan kerabat korban juga melakukan tabur bunga di sekitar lokasi kejadian. Mereka juga mendoakan korban tewas yakni Wisnu dan Ammar. 
&nbsp; 
Enam orang remaja pengguna otopet listrik GrabWheels, Wisnu, Ammar, Fajar, Bagus, Wulan, dan Wanda ditabrak pengendara mobil, DH. Wisnu dan Ammar meninggal dalam kecelakaan itu. 
&nbsp; 
DH ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat Pasal 310 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.

Keluarga Korban Tuntut Penabrak Otopet Listrik Ditahan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi