JAKARTA, REQnews &ndash; Nasib pelaku teror bom Sarinah pada 2016 silam, Aman Abdurrahman masih menggantung. Begitu pun dengan nasib pelaku pemboman di kedutaan Australia, Rois. Sebelumnya kedua pelaku teror ini telah divonis hukuman mati, namun hingga kini eksekusinya belum juga terlaksana. Ada apa gerangan?

Menanggapi hal ini, Jaksa Agung ST burhanuddin mengatakan, soal eksekusi Aman dan Rois masih berproses sesuai hukum yang berlaku. 

&ldquo;Jadi kita tak bisa lakukan eksekusi bila (prosedur) hukumnya belum tuntas. Untuk kasus Aman masih proses banding. Begitu pun dengan kasusnya Rois. Keduanya masih status Peninjauan Kembali (PK),&rdquo; ujarnya saat ditemui dalam jumpa pers di kompleks Kejaksaan Agung, Senin 18 November 2019.

Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Mukri mengatakan, soal dua kasus ini pihaknya tak mau terburu-buru membuat keputusan. 

&ldquo;Masih akan diverifikasi satu per satu. Kalau memang masih ada upaya hukum yang harus dilakukan, kita kasih kesempatan sampai optimal. (Agar) jangan sampai jadi sesalan di kemudian hari. Kalau soal PK, itu urusan mereka (kedua terdakwa). Kita menjawab aja kontra (terhadap PK),&rdquo; katanya. 

Sekadar informasi, Aman Abdurrahman telah divonis hukuman mati di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 22 Juni 2018. Ia diyakini menjadi penggerak sejumlah teror di Indonesia. Aman juga dianggap menginisiasi terbentuknya Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Teror-teror yang dipengaruhi Aman di antaranya aksi teror bom di gereja Samarinda pada 13 November 2016, bom Thamrin pada Januari 2016, bom Kampung Melayu pada 24 Mei 2017, serta penusukan polisi di Sumut dan penembakan polisi di Bima pada 2017.

Jauh sebelum itu, ada juga seorang terdakwa teroris bernama Rois. Ia telah divonis hukuman mati pada 13 September 2005 di PN Jaksel.

Rois terbukti terlibat dalam kasus Bom di depan Kedutaan Besar Australia pada September 2004. Konon aksi teror ini dianggap sebagai bagian dari teror yang ditujukan terhadap Australia. &nbsp;Di mana sebelumnya ada kasus Bom Bali pada 2002 dan Bom JW Marriott pada 2003. (Binsasi)

&nbsp;

Duh! Nasib Pelaku Bom Sarinah dan Kedubes Australia Masih Menggantung, Kejagung Belum Bisa Eksekusi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi