JAKARTA, REQNews - Gubernur California Gavin Newsom, Rabu (13/3/2019), akan memberlakukan moratorium terhadap pelaksanaan hukuman mati di California, Amerika Serikat. Dengan demikian ia memberikan penangguhan sementara kepada 737 narapidana yang dijatuhi hukuman mati. Ini merupakan jumlah terbesar di Amerika Serikat. "Hukuman mati tidak konsisten dengan nilai-nilai dasar kami dan menyerang inti dari apa artinya menjadi warga California," ujar Newsom dalam pernyataan resminya, sebagaimana diberitakan AFP. Newsom berencana menandatangani perintah eksekutif untuk memblokir hukuman mati di negara bagian California. Hal ini akan menarik protokol suntikan mematikan California dan menutup ruang eksekusi di penjara San Quentin. Namun hal ini tidak mengatur pembebasan terpidana mati dari penjara.&nbsp; Berdasarkan keterangan dari kantor gubernur, jumlah 737 napi terpidana mati di California merupakan seperempat jumlah napi terpidana mati di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, 25 napi California telah menghabiskan semua permohonan mereka.&nbsp; Menanggapi keputusan Gubernur Newsom ini, Human Rights Watch mengatakan, keputusan tersebut berarti melanjutkan trend di Amerika Serikat untuk tidak membunuh manusia. Dengan ini, California telah bergabung dengan sejumlah negara bagian lainnya, seperti Colorado, Oregon, dan Pennsylvania yang memiliki larangan serupa. Sejauh ini telah ada 20 negara bagian yang sudah menghapuskan hukuman mati. "Gubernur Newsom telah menunjukkan keberanian dan kepemimpinan yang besar dalam mengakhiri praktik yang kejam, mahal, dan tidak adil dalam mengeksekusi para tahanan. Warga California harus bangga bahwa negara mereka telah mengambil sikap untuk mengakhiri negara yang menyatakan pembunuhan dan menegakkan hak asasi manusia semua orang,” ujar Alison Parker, Direktur Pelaksana Human Rights Watch di AS. (Prazz)

Gubernur California Berlakukan Moratorium Eksekusi Mati

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi