JAKARTA, REQnews - Tilang elektronik alias e-TLE bakal diterapkan di Jalan Tol layang Jakarta-Cikampek. Penerapan tilang itu diharapkan bisa membuat para pengendara yang melintas tol tersebut bisa berhati-hati dan mematuhi batas kecepatan yang diterapkan.

Tilang ini akan menindak para pengendara yang melanggar aturan lalu lintas yang berlaku. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, batas maksimal kecepatan kendaraan di Tol Layang Cikampek adalah 60 Km/jam.

Sebabnya, dia meminta pengendara untuk tak melaju lebih dari itu. &quot;Kita membatasi kecepatan 60 Km/jam karena ini baru kita harus juga hati-hati. Tadi kita juga sudah bicara dengan Pak Kakorlantas ini diamati kecepatannya dengan e-TLE, jadi kecepatan itu diamati dan kita akan menempatkan petugas di setiap 4 Km berarti kalau lebih berarti ada satu tindakan,&quot; kata Budi di Km 28 Tol Layang Cikampek, Minggu 8 Desember 2019.

Tak hanya e-TLE, petugas juga akan ditempatkan di tiap 4 Km Tol Layang Jakarta-Cikampek. Menanggapi rencana itu, Kakorlantas Polri, Irjen Istiono mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dalam penindakan di tol yang akan dibuka pada 20 Desember 2019 mendatang itu.

&quot;Setelah peninjauan tadi, koordinasi dengan Pak Menteri, jelas area ini polisi akan berperan penegakkan hukum dengan E-TLE jadi sudah ada kerjasama antar Polri dengan instansi lain,&quot; ujar Istiono.

Selain menerapkan tilang elektronik, Istiono mengatakan akan menempatkan personel polisi lalu lintas di setiap putaran balik (U-Turn). Di situ, polisi akan memberikan sosialisasi soal batas kecepatan.

&quot;Kemudian anggota kita, kita di titik-titik U-Turn, perempat kilo ada lokasi U-Turn akan kita standby kan di sana, memberikan warning, pada pengguna jalan, soal batas kecepatan, mengingatkan mereka untuk keselamatan mereka,&quot; ujarnya.

Hati-hati! Tilang Elektronik Berlaku di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi