&nbsp;
INTERNASIONAL, REQnews &ndash; Merajalelahnya kasus korupsi telah menjadi sala satu potret buram dalam sistem penegakan hukum di Indonesia. Namun, fenomena serupa juga terjadi di India.
Banyak politisi di sana terlibat dalam kasus korupsi berskala besar dan sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging sejak sekian lama.
Lalu muncul sosok bernama Ashok Khemka. Dia memang cuma seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun dalam kesehariannya, ia menentang keras praktik suap yang beredar di India.
Atas sikapnya ini, selama 26 tahun bertugas, Khemka dihambat karirnya oleh para politisi karena terus giat membongkar skandal korupsi mereka. Bahkan ia tercatat pernah dipindahkan 53 kali selama menjadi PNS.
Semua kisah ini akan disarikan dalam sebuah buku berjudul "Just Transfered: The Untold Story of Ashok Khemka" oleh Bhavdeep Kang dan Namita Kala. Keduanya adalah jurnalis di India. Rencananya buku ini akan diterbitkan bulan depan.
Dalam buku tersebut, dikisahkan bahwa para politisi ketakutan, ketika mendengar Khemka akan datang ke daerahnya. Mereka pun mulai memikirkan beragam alasan untuk mengusirnya.
"Sepanjang karirnya, Khemka telah menderita karena kelakuan para politisi lantaran dia menolak berkompromi. Tindakan mereka yang memiliki kepentingan pribadi belum mampu mengguncang semangat Khemka yang tak tergoyahkan," tulis buku itu.
&nbsp;
Sebagian Besar Warga India Terlibat Korupsi
Melansir <a href="https://www.theguardian.com/world/2020/feb/21/indian-civil-servant-moved-53-times-for-exposing-corruption-to-be-immortalised-in-book">The Guardian</a>, Jumat 21 Februari 2020, Khemka mengungkapkan bahwa dia tidak menyebutkan nama para pelaku korupsi. Namun, ia hanya menyerahkannya kepada penulis untuk menggali fakta tentang politisi yang terus memindahkannya sebanyak 53 kali, dan mengapa selalu seperti itu?
Paling lama Khemka bertugas di suatu tempat adalah 19 bulan. Sedangkan yang terpendek adalah satu minggu. Khemka dipindahkan rata-rata setiap enam bulan sekali.
Lembaga anti-korupsi Transparency International mengatakan dalam sebuah laporan tahun lalu, lebih dari separuh orang India membayar suap kepada polisi atau pejabat pemerintah lainnya. Hampir setengah anggota parlemen saat ini memiliki kasus pidana yang tertunda.
&nbsp;
Batalkan Perjanjian Tanah Ilegal dengan Menantu Sonia Gandhi
Khemka lantas menjadi terkenal, ketika di tahun 2012, ia membatalkan perjanjian tanah yang diduga ilegal oleh Robert Vadra, menantu pemimpin Partai Kongres Sonia Gandhi.
Dari sekelumit pengalaman pahitnya, Khemka cuma berharap agar pemuda India terus bergabung dengan PNS agar bisa membawa perubahan bagi India.
&ldquo;Kamu harus terus melakukannya jika kamu ingin membawa perubahan. Mereka akan menderita kesulitan jika mereka adalah petugas yang jujur tetapi setiap pekerjaan memiliki kesulitannya," kata Khemka.
&nbsp;
Istri dan Kedua Anaknya Ikut Menderita
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/7e74a2fe2678b6cf2b5751ff86da65b7.jpg" border="0" />
Ashok Khemka bersama keluarganya (facebook/Ashok Khemka)
Istri dan kedua anaknya telah mengetahui banyak kesulitan Khemka. Mereka terus mencari rumah untuk disewa namun tidak dapat menatanya. Tepat ketika keluarganya akrab dengan suatu tempat, tiba saatnya mereka untuk pergi. Pada saat anak-anaknya menjalin pertemanan baru, mereka kembali harus pindah. Mereka telah pindah ke lebih banyak sekolah daripada yang ingin diingat Khemka.
Tetapi lebih dari kesulitan yang lain, bagi Khemka, ia dan keluarganya menilai pemindahan kerja yang berulang kali adalah penghinaan yang paling menyakitkan. (Binsasi)

Kisah PNS Dipindah Tugas 53 Kali Selama 26 Tahun Gegara Bongkar Kasus Korupsi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi