JAKARTA, REQnews – Lili Pintauli Siregar. Memulai karier sebagai pengacara, lalu komisioner di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kini dia satu-satunya srikandi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023

Lahir di Bangka Belitung, 6 Februari 1966, namun Lili besar di Medan. Didikan keluarganya yang sederhana membuatnya tidak putus asa mengejar mimpi menjadi seorang pengacara di Jakarta.

Keinginanya tersebut bukan tanpa dasar. Ibunya Astati Rohani saat masih muda pernah ingin berkuliah di fakultas hukum, tetapi tidak pernah tercapai karena kendala ekonomi sehingga harus mengubur mimpi itu.

Lili lebih beruntung dari ibunya karena bisa merasakan pendidikan bidang hukum bukan hanya sarjana strata 1, tetapi juga hingga S-2 di Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. 

Karir hukumnya juga diawali di Medan sebagai asisten pembela umum LBH Medan. Setelah itu, dia memutuskan bekerja di Kantor Advokat Asamata Paranginangin, SH & Associates, juga sebagai asisten pengacara.

Aktif mengikuti berbagai organisasi hukum maupun sosial membuatnya terpilih menjadi komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tahun 2008-2013. Periode berikutnya ia terpilih kembali dan jabatannya itu berakhir pada 2018.

Di periode kedua tersebut, Lili sempat menjabat sebagai Wakil Ketua LPSK sekaligus penanggung jawab Biro Pemenuhan Hak Saksi dan Korban.

Selama menjalani karir hukumnya Lili selalu berpegang pada pesan ibunya Astati yaitu harus selalu berpihak kepada rakyat kecil dan jangan sekali-kali menerima uang hasil korupsi. 

Dia menjabat komisioner KPK setelah memperoleh 44 suara dalam voting yang digelar Komisi III DPR September tahun lalu. Dia menjadi wanita kedua yang kursi pimpinan KPK setelah Basaria Pandjaitan. (Anita)