JAKARTA, REQNews - Sie Kok Liong, adalah salah satu sosok Tionghoa dalam sejarah bangsa Indonesia. Tak banyak catatan sejarah menceritakan perannya. Namanya dikenal dan dikaitkan dengan peristiwa Kongres Pemuda II pada tahun 1928.
Dia adalah orang yang berjasa besar di Kongres Pemuda II. Dengan sukarela, dia menyediakan tempat berkumpul dan tempat untuk kongres. Belakangan hasil kongresnya diubah menjadi Sumpah Pemuda oleh Soekarno dan Mohammad Yamin tahun 1950.
Kini tempat milik Sie Kong Liong diubah menjadi museum Sumpah Pemuda. Museum Sumpah Pemuda merupakan salah satu museum yang ada di Jakarta, tepatnya di Jalan Kramat Raya di Jakarta Pusat.
Tempat itu menjadi saksi bisu dari aktivitas pemuda pergerakan dan pelajar, berkumpul dan berdiskusi tentang wacana kebangkitan nasional.
Rumah Sie Kok Liong yang sekarang menjadi Gedung Sumpah Pemuda itu, dulu menjadi tempat Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang didirikan pada September 1926. Gedung Sumpah Pemuda itu, selain menjadi kantor PPPI dan kantor redaksi majalah Indonesia Raya yang diterbitkan oleh PPPI, juga digunakan tempat berkumpuloleh berbagai organisasi pemuda menjelang pelaksanaan Kongres Pemuda II yang berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
Seiring dengan ramainya kegiatan di gedung tersebut usai pelaksanaan kongres, gedung tersebut diberi nama Indonesische Clubgebouw (IC) atau Gedung Pertemuan Indonesia hingga 1934. Lalu menjadi Gedung Sumpah Pemuda yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973.
&nbsp;

Sie Kok Liong Tokoh Tionghoa dalam Kebangkitan Nasional

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi