JAKARTA, REQnews -&nbsp;Lahir dari keluarga berlatar belakang hukum, membuat <a href="https://www.lawyers.com/jakarta/indonesia/aulia-kemalsjah-siregar-1219104-a/">Aulia Kemalsjah Siregar</a> dari kecil sudah terkesima dengan baju kebesaran hakim. Tidak ada sedikitpun paksaan dari keluarga agar Kemalsjah mendalami bidang hukum.
Padahal, sang ayah adalah <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bismar_Siregar">Bismar Siregar</a>,&nbsp;Hakim Agung Mahkamah Agung RI yang dikenal sebagai hakim yang jujur dan pendengar hati nurani yang baik. Mendengarkan hati nurani bukan berarti ia semena-mena dalam memberikan vonis pada terdakwa.
Namun sosok Bismar ternyata bukan jadi faktor utama keinginan Kemalsjah menjadi hakim. Tapi baju kebesaran yang dipakai ayahnya sebagai hakim mampu memberikan energi tidak biasa di dalam dirinya.
Saat pria kelahiran 16 Oktober 1959 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan masih duduk di sekolah dasar kelas satu sampai kelas tiga melihat ayahnya memakai baju hakim, sejak itu juga ia ingin berprofesi sebagai hakim.
Baju hitam dan toga hakim memikat hatinya yang masih kecil itu. Tapi seiring berjalannya waktu, pola pikir serta ketertarikannya pada sesuatu mulai menggesar cita-citanya sebagai hakim. Saat melihat pesawat baru milik Uni Soviet ia langsung berkeinginan ingin menjadi bagian pilot Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Namun upayanya menjadi pilot gagal di tengah jalan. Kemalsjah menyadari bahwa dirinya payah dalam persoalan hitung-menghitung, jujurnya ia mengaku pelajaran berhitungnya dari SD sampai SMA sangat buruk.
Kemalsjah pun memutuskan mengambil bidang hukum dengan melanjutkan studi hukum di Universitas Indonesia, dan lulus di tahun 1986. Walau sudah masuk dalam bidang hukum tapi tidak ada lagi ketertarikannya menjadi hakim, ia lebih memilih menjalani profesi sebagai pengacara atau advokat.
Ia pun&nbsp;mendirikan firma hukum Kemalsjah &amp; Associates, dan pernah menjadi mitra hukum Makarim &amp; Taira S.&nbsp;Kini sudah puluhan tahun ia menggeluti profesinya sebagai advokat.
Atas pencapaiannya itu belum lama ini Kemalsjah mendapat penghargaan dari Asia Business Law Journal, masuk dalam 100 pengacara terbaik di Indonesia tahun 2020.&nbsp;Apa yang telah diraihnya kini tidak lepas dari peran dosen Pengantar Hukum Internasional, Prof Gouw Giok Siong (Sudargo Gautama).

Gagal Jadi Hakim dan Pilot, Kemalsjah Siregar Pilih Advokat

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi