JAKARTA, REQnews - Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan menyebutkan bahwa almarhum George Karel Rumbino alias Riko ditangkap atas dugaan tindak pidana kekerasan disertai dengan pemerkosaan. Riko ditangkap pada Kamis 27 Agustus lalu.
Pada saat itu, Riko yang diduga di bawah pengaruh alkohol masuk ke rumah korban melalui jendela bagian belakang dan mengambil telepon seluler.
Pada saat pelaku hendak mengambil televisi, korban tiba-tiba mengetahui dan memergoki pelaku. Antara korban dan pelaku sempat saling dorong hingga akhirnya korban terjatuh kemudian dicekik oleh pelaku menggunakan tali pada bagian leher hingga tewas.
"Riko ditangkap pada Kamis (27/8) sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Sebagaimana diatur Pasal 339 jo Pasal 365 jo Pasal 285 ayat 3 KUHP," kata Ary Nyoto.
Ary menguraikan kronologi kejadian kasus dugaan pidana yang melibatkan Riko. Pelaku memperkosa korban sebanyak satu kali. Selanjutnya saat penyidik ingin melakukan pengembangan terhadap tindakan Riko untuk mencari tali yang digunakan menjerat korban, tersangka Riko mencoba melarikan diri. Namun, tersangka menabrak pintu kaca sehingga mengakibatkan luka pada kaki dan kepala tersangka.
Percobaan melarikan diri juga dilakukan saat tersangka hendak dibawa tim penyidik menggunakan mobil menuju ke Pelabuhan Halte Doom. Di perjalanan, tepatnya sebelum Masjid Al Jihad, tersangka yang berada di kursi belakang mobil mencoba mengambil senjata api salah satu anggota tim.
"Tim kemudian mengambil tindakan tegas terukur terhadap tersangka. Selanjutnya tersangka dibawa ke RS Sele Be Solu untuk mendapatkan pengobatan," kata Ary.
Nama Ary pun kini menjadi sorotan lantaran Polda Papua Barat membentuk tim investigasi untuk mengungkap kasus kematian Riko di tahanan Polres Sorong. Pembentukan ini dikarenakan kemarahan penyanyi Edo Kondologit yang viral di media sosial dan mempertanyakan transparansi penyidikan kasus yang menimpa adik iparnya tesebut.
Seperti apa rekam jejak Ary Nyoto selama berkarir di Polri? Ya, pria kelahiran Februari 1976 tersebut merupakan lulusan Akpol yang berpengalaman di satuan Brimob.
Ia pernah menjabat Waka Den B Pelopor Sat Brimob Polda Jatim dan Kaden C Pelopor Sat Brimob Polda Jatim. Pada saat itu, Ary pernah berperan memusnahkan bahan peledak terduga teroris di Ngawi, Jawa Timur pada 12 Desember 2016.
Karirnya pun kian moncer hingga ditunjuk sebagai Komandan Batalyon Pelopor Sat Brimob Polda Papua Barat. Bumi Cenderawasih pun seperti bersahabat bagi Ary, hingga kembali dipercaya menjabat sebagai Kapolres Fak fak menggantikan AKBP Mariochristy Siregar.
Tiga bulan berlalu, Ary kembali dipercaya Kapolri untuk menjabat Kapolres Sorong hingga saat ini.

Profil AKBP Ary Nyoto Setiawan, Kapolres yang Tangkap Adik Edo Kondologit

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi