JAKARTA, REQnews - Nama Irjen Purn Pol Djoko Susilo kembali disebut di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Djoko pun dijadikan benchmark pemberantasan korupsi di Korps Lalu Lintas Polri.
Hal itu disampaikan langsung Ketua KPK Firli Bahuri dalam peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-65 tahun 2020. Firli berharap, tidak ada lagi pimpinan Polri, khususnya Kepala Korlantas yang terjerat kasus korupsi seperti yang dialami DS.&nbsp;
"Insya Allah tidak ada lagi pimpinan Polri yang terlibat kasus korupsi, cukup DS (Djoko Susilo). Jangan lagi ada yang lain," ucap Firli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 22 September 2020.
Seperti apa profil Djoko Susilo? Berikut rangkuman REQnews dari berbagai sumber dan wikipedia:
Djoko Susilo (DS) merupakan purnawirawan jenderal bintang dua Polri kelahiran&nbsp;Nganjuk&nbsp;7 Oktober&nbsp;1960. Ia merupakan lulusan&nbsp;Akpol&nbsp;angkatan 1984 yang pertama mendapat bintang satu saat dia menjadi Dirlantas Babinkam Polri.
Sedangkan bintang dua didapat Djoko saat menduduki posisi Kakorlantas. 'Prestasi' ini didapat Djoko lebih dulu ketimbang teman satu angkatannya, Putut Eko Bayuseno, yang pernah menjadi ajudan Presiden SBY dan kini menjabat Kapolda Jabar.&nbsp;
Ketika menjadi orang nomor satu di Polres Jakarta Utara, nama Djoko bersinar lantaran memberikan rajin setoran kepada pimpinan polri yang didapat dari "lahan basah" pengurusan STNK, BPKB, SIM, Nopol Cantik, Nopol Khusus, dll dan bisa membangun mapolres pimpinannya tanpa melibatkan APBN dan Mabes Polri.&nbsp;
Pembangunan itu sepenuhnya merupakan setoran dari para pengusaha. Adapun peraturan tentang menghidupkan lampu pada siang hari yang diterbitkan oleh Djoko Susilo mendapat respon negatif dari masyarakat karena menghabiskan bensin, disinyalir mendapat respon positif dan setoran dari pengusaha aki mobil dan motor.&nbsp;
Djoko Susilo memiliki istri 3 orang, Adapun istri ketiganya merupakan mantan Putri Solo 2008, itupun mau dinikahi lantaran diberikan iming-iming berupa SPBU di daerah Pulau Jawa.&nbsp;
Pada akhirnya DS dimutasi menjadi Gubernur Akpol (disinyalir sempat menikmati SETORAN pula dari penerimaan Taruna/Taruni Akpol 2012) sebelum ditetapkan sebagai tersangka bersama wakilnya Didik Purnomo pada kasus penerimaan suap simulator SIM berkendara pada September 2012
Dalam kasus Simulator SIM, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo dari 10 tahun penjara menjadi 18 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.&nbsp;
Djoko juga diperintahkan membayar uang pengganti senilai Rp 32 miliar subsider lima tahun penjara.
Putusan itu dijatuhkan majelis banding dalam sidang terbuka, Rabu 18 Desember 2013,yang dipimpin oleh Roki Panjaitan (hakim ketua) didampingi dengan empat hakim anggota, yaitu Humuntal Pane, M Djoko, Amiek, dan Sudiro.
Majelis Hakim PT DKI berpendapat, Djoko terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek simulator ujian surat izin mengemudi roda dua dan roda empat, serta melakukan tindak pidana pencucian uang.
Berikut riwayat jabatan Djoko Susilo:
Pama PD, Polda Jateng.
Pamapta, Porles&nbsp;Purbalingga.
Kapolsek&nbsp;Wonoreja.
Kapolres&nbsp;Cilacap.
Kapolrestro&nbsp;Bekasi.
Kapolres&nbsp;Jakarta Utara.
Kabag Regident, Ditlantas Polda Metro Jaya.
Dirlantas Polda Metro Jaya.
Wadirlantas Babinkam Polri (2008)
Dirlantas Babinkam Polri (2008)
Kakorlantas Polri (2010)
Gubernur Akpol (2012)
Pati Mabes Polri (Non Job) (Sebelum menjadi Tahanan LP Sukamiskin Cibinong, Terdakwa kasus penerima suap simulator SIM pengendara mobil dan motor.)
&nbsp;
&nbsp;

Profil Irjen Djoko Susilo, Jenderal Polri Hidupnya Penuh Suap dan Korupsi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi