JAKARTA, REQnews - Kompol Imam Ziadi Zaid telah membuat malu institusi dan personel Polri di seluruh Indonesia. Kasi Ident Ditreskrimum Polda Riau itu terlibat peredaran narkoba jenis sabu seberat 16 kilogram.
Parahnya, anak buah Kapolri Jenderal Idham Azis ini ternyata pernah menjabat sebagai Kapolsek Tempuling di Indragiri Hilir. Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi pun murka melihat aksi bejat Kompol Imam Ziadi Zaid&nbsp;tersebut.
Dalam konferensi pers Minggu 24 Oktober 2020 di halaman Mapolda Riau, jenderal bintang&nbsp;dua ini mengatakan bahwa pria kelahiran tahun 1965 ini termasuk pengkhianat bangsa.
''Jangan sebut dia anggota Polri. Karena sejak ditangkap, dia bukan bagian dari Polri!" kata Kapolda.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/6a615d75536a6096f21b955e63a7f1c2.jpg" border="0" />
Agung bahkan meminta kepada He, orang yang bertindak sebagai pengendali peredaran sabu ini, agar segera menyerahkan diri. Sedikit informasi, kata Kapolda, untuk IZZ akan dikoordinasikan ke pengadilan agar diberikan hukuman yang berat.
Tujuannya, agar menjadi pelajaran bagi personel lain agar betul-betul menjalankan tugas mengabdi kepada negara.
Sementara ini, dari hasil interogasi IZZ dan seorang tersangka lainnya berinisial HW mengaku hanyalah kurir. Keduanya diamankan Jumat 23 Oktober 2020 malam.
''Yang mengendalikan kedua orang ini adalah He. Saat ini sedang kami kejar. Saya himbau segera menyerahkan diri, kalau tidak saya akan kejar kemana pun,'' kata Kapolda.
Dalam gelar kasus ini, hanya HW yang dihadirkan. Sedangkan IZZ, kata Kapolda, masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau, untuk operasi mengeluarkan peluru bersarang dipunggungnya.
Kapolda menerangkan proses penangkapan. Awalnya, anggota Harimau Kampar dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau mendapat kabar akan ada transaksi narkoba di Jalan Parit Indah, Pekanbaru.
Sebelum penangkapan, informasi nya, ada dua penumpang mobil Opel Blazer akan menjemput sabu 16 Kilogram di Parit Indah.
''16 Kilogram sabu ini, dimasukkan ke dalam dua tas ransel warna hitam dan coklat,'' ungkap Kapolda.
Setelah kendaraan pelaku diketahui, dan serah terima barang bukti sabu. Lalu petugas langsung membuntutinya dan melakukan pengejaran. Setibanya di Jalan Arengka atau jalan Soekarno-Hatta, IZZ yang mengemudikan mobil menjadi panik ketika mengetahui mereka diikuti petugas.&nbsp;
Bahkan, beberapa kali, ia menabrak kendaraan yang ada didepannya. Sehingga ditakutkan membahayakan pengendara lainnya.
''Karena membahayakan, petugas terpaksa menembak mobil tersebut,'' terang Kapolda.
Tindakan tegas, sebut Kapolda dilakukan, juga mengingat bahwa IZZ ini memiliki senjata.
Tindakan tegas ini sambung Kapolda, karena saat ini, pihaknya tidak lagi bisa melakukan penangkapan secara baik-baik.&nbsp;
''Untuk memberantas narkoba, saat ini tidak lagi harus dengan jalan pelan-pelan. Tapi harus dengan cara yang lebih agresif dan lebih tegas,'' kata Kapolda.
&nbsp;

Profil Kompol Imam Ziadi Zaid, Pengkhianat Bangsa yang Tampar Muka Kapolri

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi