JAKARTA, REQnews - Pengabdian prajurit TNI satu ini terhadap negara sungguh patut diacungi jempol. Ia tak gentar melaksanakan berbagai macam tugas kenegaraan meski pada akhirnya nyawa menjadi taruhan.
Ya, Prada Gilang membuktikan kesetiaannya sebagai abdi negara. Ia ikhlas meski pada akhirnya harus divonis mengalami kebutaan karena sebuah insiden saat menjalankan tugas.
Peristiwa berawal pada tahun 2005. Kala itu Prada Gilang mendapatkan mandat untuk ikut terjun membantu korban erupsi Gunung Sinabung.
Ia ditugaskan untuk membuat perumahan bagi para korban.
"Mula-mula saya seperti ini karena tugas dari satuan melalui perintah Presiden ke Panglima langsung ke satuan. Saat itu saya diutus ke Sinabung untuk membantu membuat perumahan untuk pengungsi Gunung Sinabung ya meletus erupsi," katanya dalam kanal YouTube Karya Tv Indonesia, dikutip Minggu, 14 Maret 2021.
Ia mendapat bagian tugas cukup berat kala itu. Prada Gilang ditugaskan membawa material ke puncak menggunakan mobil khusus.
Namun nahas, sebuah insiden menimpanya. Abu vulkanik Gunung Sinabung justru mengenai tubuh dan wajahnya.
"Pada saat itu saya lagi membawa material ke atas puncak 2005. Saat itu saya berada di atas mobil hardtop, menghadap ke depan, membawa material pas lagi naik ke atas, keluarlah itu debu vulkanik yang lagi erupsi besar. Langsung menghantam ke saya, ke wajah sehingga mata saya itu terkena debu-debu vulkanik tersebut," ujarnya.
Usai kejadian, ia tak langsung mendapatkan pertolongan karena tidak ada perlengkapan yang memadai. Ia terpaksa menahan sakit di mata hingga tubuhnya.
"Pada saat itu mata saya perih, tapi pas di atas mobil itu kan tidak ada air itu. Jadi saya enggak bisa bersihkan, pada saat itu setelah saya bersihkan cuma saya agak kucek sedikit mata saya, hilang memang tapi masih perih. Debu itu masih terasa panas hingga tenggorokan dan dada saya itu terasa panas," cerita Prada Gilang.
Setelah peristiwa itu, tubuhnya melemah. Prada Gilang mengalami demam tinggi hingga tak sadarkan diri.
Ia pun sampai harus dibawa ke Medan menggunakan ambulans. Usai mendapat perawatan, Prada Gilang sempat mengalami kelumpuhan.
Ia tak bisa berbicara, berjalan dan melihat. "Setelah demam saya semakin parah, saya langsung dievakuasi ke Medan dengan ambulans. Sampai di sana, saya sempat beberapa hari dirawat, saya sempat tidak sadarkan diri. Pas saya sadar itu, saya sudah terbangun kondisi saya itu lemah. Begitu mau jalan enggak bisa, berbicara pun enggak bisa, sama melihat pun juga enggak bisa, jadi lumpuh total saat itu," katanya.
Berbagai terapi dan pengobatan pun harus ia jalani. Kini, ia telah mampu berjalan dan berbicara lagi. Namun sayang, ia divonis mengalami kebutaan permanen.
"Saya berobat terapi terus saya jalankan Alhamdulillah sudah bisa berjalan dan berbicara. Tapi mata saya ini sudah tidak bisa melihat, karena kata dokter saraf mata saya ini keracunan debu vulkanik," katanya.
Menghadapi takdir seperti ini, bukanlah hal mudah baginya. Namun Prada Gilang berusaha untuk tetap kuat dan ikhlas.
Terlebih ia mendapat dukungan penuh dari orangtua. Kini, meski fisiknya sudah tak lagi seperti dulu, Prada Gilang tetap bersemangat menjalani kehidupan baru sebagai prajurit TNI.
"Apa sih yang membuat abang tegar untuk menghadapi situasi abang saat ini?" tanya presenter.
"Ya terutama sih saya orang tua, orang tua kan sudah bangga dengan saya yang sudah jadi prajurit, pengabdi negara[...] Memang sedih pertamanya, lalu saya mikir gitu, gimana saya bisa bangkitkan semangat orang tua saya, terutama ibu saya yang sering menangis karena melihat saya terduduk di rumah enggak bisa ngapa-ngapain," tandasnya.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/204cd13b9b835c8e9844842de4ddef2f.jpg" border="0" />

Profil dan Fakta Prada Gilang, Ikhlas Divonis Buta Permanen karena Tugas Negara

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi