JAKARTA, REQnews - Masih ingat dengan situasi genting ya sempat terjadi di tubuh elit kepolisian? Ya kala itu muncul nama Badrodin Haiti hadir menenangkan situasi itu.&nbsp;
Jenderal kawakan ini pun tidak terpancing dengan situasi konflik kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tak salah jika dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri pada 2015 dan berhasil meredam ketegangan KPK dan lembaganya.
Kehadiran Badrodin selalu menjadi bintang. Meski sudah jenderal Polisi berbintang empat, ia selalu menunjukkan sikap tenang dan low profile kepada siapa pun. Sikap ini pula tampaknya yang mendorong presiden memilinya jadi Kapolri.
Badrodin Haiti lahir di Jember, Jawa Timur, 24 juli 1958. Suami dari Tejaningsih ini memiliki dua orang&nbsp; putra. Hidup Badrodin penuh prestasi. Sejak kecil ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan disiplin.
Dalam soal akademis, Badrodin tidak perlu diragukan. Badrodin berhasil menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada usia 24 tahun. Dia menjadi lulusan terbaik di angkatannya dan menerima bintang Adhi Makayasa. Tahun 1989, Badrodin Haiti juga tercatat sebagai lulusan terbaik Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) angkatan XXIV, dan pada tahun 2003 lagi-lagi Badrodin menjadi lulusan terbaik Lemhanas KRA-36.
Karier polisi Badrodin dimulai setelah lulus dari Akademi Kepolisian dengan tugas pertama sebagai Komandan Peleton Sabhara Dit Samapta di Polda Metro Jaya. Setahun&nbsp; berselang, ia kemudian mengecap pengalaman mulai dari Kapolsek Metro Sawah Besar, Kasat Serse Polres Metro Jakarta Barat, Wakapolres Metro Jakarta Timur, hingga bertugas di Mabes Polri.
Setelah hampir 16 tahun bertugas di Jakarta, Badrodin mulai menjalani tugas di luar Jakarta. Kariernya terus menanjak. Dia menjadi Kapolda di empat provinsi;&nbsp; Kapolda Banten, Kapolda Sulewesi Tengah, Kapolda Sumatera Utara, dan Kapolda Jawa Timur. Pada tahun 2010, Badrodin kembali ditarik ke Mabes Polri dan diangkat menjadi Kepala Divisi Hukum Polri.
Setelah empat tahun berselang menjadi Kepala Divisi Hukum Polri, Badrodin diangkat menjadi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Pada, 16 Januari 2015, dia diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Pelaksana Tugas (Pit) Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.
Badrodin menjadi Plt orang nomor satu Mabes Polri karena calon Kapolri Komjen Boedi Gunawan yang diajukan Presiden Joko Widodo belum dilantik dikarenakan dinyatakan tersangka oleh KPK.
Atas kasus itu, Jokowi mengajukan nama Badrodin ke DPR untuk proses uji kelayakan. Pada 17 April 2015, Presiden Jokowi resmi melantik Badrodin Haiti mejadi Kapolri yang baru sekaligus kenaikan pangkatnya dari komjen menjadi Jenderal berbintang empat.
&nbsp;
Namanya Dicatut
Semua orang tua pasti bangga jika anaknya diterima masuk menjadi taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Bahkan mereka rela melakukan segala cara agar sang buah hati bisa menjadi calon perwira di Korps Bhayangkara.
Seperti yang dilakukan Kepala Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Muhammad Sholeh. Dia rela merogoh kocek miliaran rupiah agar impian anaknya menjadi polisi terwujud.&nbsp;
Uang itu disiapkan untuk memuluskan langkah anaknya menjadi taruna Akpol. Parahnya, Sholeh mengaku jika uang tersebut diminta oleh mantan Kapolri, Jenderal Purn Badrodin Haiti.&nbsp;
Wakapolres Jember Kompol Kadek Ary Mahardika mengungkapkan, kasus penggelapan ini berlangsung setahun mulai Mei 2020 hingga April 2021.
Korban menyerahkan uang miliaran tersebut kepada tersangka berjalan bertahap, baik secara tunai maupun transfer. Pada April 2021 korban mulai curiga karena tidak ada kabar anaknya dinyatakan lolos sebagai polisi.
"Akhirnya korban mendatangi rumah keluarga mantan Kapolri Jenderal (Purn) Badrodin Haiti di Kecamatan Umbulsari, Jember, untuk menanyakan tentang tersangka AR dan ternyata tidak mengenalnya," kata Kompol Kadek, Jumat 28 Mei 2021.
Karena sadar ditipu, korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Wuluhan pada akhir April 2021. Sehingga polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua tersangka FR dan AR di Kabupaten Kediri.
Barang bukti yang disita polisi di antaranya berupa, tujuh lembar slip setoran transfer dan fotokopi mobile banking, empat unit telepon genggam, satu senapan angin yang dibeli secara daring, dua lembar lencana, dan tanda pengenal Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) untuk menipu korban.
Dari kasus ini, tersangka dijerat Pasal 378 Jo Pasal 372 Jo Pasal 55 Jo Pasal 56 Ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
Berikut Profil Singkat Badrodin Haiti:
&nbsp;
KELUARGA&nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp;
Istri&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp; : Tejaningsih Haiti
Anak&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp; : 2 orang
&nbsp;
PENDIDIKAN
&nbsp;
&nbsp; &nbsp; Akpol (1982)
&nbsp; &nbsp; PTIK (1989)
&nbsp; &nbsp; Sespim (1998)
&nbsp; &nbsp; Lemhanas RI (2003)
&nbsp;
KARIER
&nbsp;
&nbsp; &nbsp; Danton Sabhara Dit Samapta Polda Metro Jaya (1982)
&nbsp; &nbsp; Kasubro Ops Polres Metro Depok Polda Metro Jaya (1983)
&nbsp; &nbsp; Kapolsek Pancoran Mas Polres Metro Depok Polda Metro Jaya (1983)
&nbsp; &nbsp; Kabin Info PPKO Polda Metro Jaya (1984)
&nbsp; &nbsp; Kabag Min Polres Aileu Polwil Timor Timur (1985)
&nbsp; &nbsp; Kasat Serse Polres Metro Bekasi Polda Metro Jaya (1990)
&nbsp; &nbsp; Kapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya (1993)
&nbsp; &nbsp; Kasat Serse Polres Metro Jakbar Polda Metro Jaya (1994)
&nbsp; &nbsp; Wakapolres Metro Jaktim Polda Metro Jaya (1995)
&nbsp; &nbsp; Pabungkol Spri Kapolri (1996)
&nbsp; &nbsp; Pamen Mabes Polri (1997)
&nbsp; &nbsp; Paban Madya Dukminops Paban II/Ops Sops Polri (1998)
&nbsp; &nbsp; Kapolres Probolinggo Polwil Malang Polda Jatim (1999)
&nbsp; &nbsp; Kapoltabes Medan (2000)
&nbsp; &nbsp; Dir Reskrim Polda Jatim (2003)
&nbsp; &nbsp; Kapolwiltabes Semarang Polda Jateng (2004)
&nbsp; &nbsp; Kapolda Banten (2004)
&nbsp; &nbsp; Seslem Lemdiklat Polri (2005)
&nbsp; &nbsp; Kapolda Sulawesi Tengah (2006)
&nbsp; &nbsp; Dir I Bareskrim Polri (2008-2009)
&nbsp; &nbsp; Kapolda Sumatera Utara (2009-2010)
&nbsp; &nbsp; Kadivkum Polri (2010)
&nbsp; &nbsp; Kapolda Jawa Timur (2010-2011)
&nbsp; &nbsp; Sahli Kapolri (2011)
&nbsp; &nbsp; Asops Kapolri (2011-2013)
&nbsp; &nbsp; Kabaharkam (2013-2014)
&nbsp; &nbsp; Wakapolri (2014-2015)
&nbsp; &nbsp; Pelaksana Tugas (Plt.) Kapolri (2015)
&nbsp; &nbsp; Kapolri (April 2015 - Juli 2016)

Profil Jenderal Badrodin Haiti, Eks Kapolri yang Namanya Dicatut Calo Akpol Rp 4,7 Miliar

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi