JAKARTA, REQnews - Beredar isu jika Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman bakal menggantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Itu terjadi jika nantinya Andika menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun sebagai Panglima TNI.
"Inshaallah. Semua akan terjadi dalam waktu dekat Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KASAD dan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi dalam pesan singkatnya, Jumat 3 September 2021.
Dudung yang lulusan Akmil 1988 itu berpengalaman dalam bidang Infanteri. Diketahui, saat ini ia menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 25 Mei 2021 lalu.
Sebelum menjabat Pangkostrad, pun sempat menduduki beberapa jabatan yang strategis. Seperti Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam Jaya dan sempat&nbsp;menjabat Wakil Gubernur Akmil pada 2015 hingga 2016.
Jenderal&nbsp;kelahiran Bandung, Jawa Barat itu pernah memimpin Akademi Militer pada periode 2018 hingga 2020.
Karirnya pun semakin meningkat, hingga dipercaya menjadi Staf Khusus KASAD selama setahun, kemudian Wakil Asisten Teritorial (Waaster) KASAD setelahnya.
Pada Agustus 2020 lalu, Dudung dilantik menjadi Pangdam Jaya oleh KASAD Jenderal Andika Perkasa dan pada Juni 2021 ia menjadi Pangkostrad.
Dengan jabatan strategis dan kedekatannya dengan penguasa, tak ada halangan bagi pria kelahiran 16 November 1965 itu untuk menempati posisi tertinggi di TNI AD.
Jabatan sebagai orang nomor satu di pasukan baret hijau sepertinya hanya temporer bagi Dudung. Itu terjadi jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Setelah diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bakal pensiun dan mengakhiri kedinasan militer akhir tahun 2021. Jokowi pun memiliki kewenangan dalam mempercepat masa pensiun Hadi, seperti yang dilakukannya kepada Jenderal Gatot Nurmantyo pada Desember 2017 lalu.
Jika skenario itu terwujud maka Andika, bisa menggantikan Hadi Tjahjanto. Adapun posisi KSAD yang ditinggalkannya dapat diduduki oleh Letjen Dudung.
Nama Dudung menjadi perbincangan hangat saat memerintahkan anak buahnya melakukan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.&nbsp;
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena beberapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Itu perintah saya," ujar Mayjen Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat 20 November 2020 lalu.&nbsp;
Ia mengatakan bahwa semua pihak harus taat terhadap hukum yang berlaku, termasuk pemasangan baliho. "Begini, kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan," kata dia.&nbsp;
Karena kekesalannya, bahkan Dudung mengatakan sebaiknya Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan. "Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," katanya.&nbsp;
&nbsp;

Profil Jenderal Dudung, Calon KSAD Pembasmi Baliho FPI

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi