JAKARTA, REQnews -&nbsp;Nama Harvey Malaihollo belakangan ini tengah ramai dibicarakan, setelah ia diketahui merupakan sosok anggota DPR RI Fraksi PDIP yang ketahuan menonton video porno saat rapat.
Harvey kemudian menjadi sorotan publik. Apalagi, ia tak mendapat sanksi apapun dari PDIP atas perbuatan tak terpuji itu, karena alasan dijebak.
Namun, sebelum Harvey terjun ke politik dan terkenal karena nonton porno, ia dulunya adalah penyanyi yang cukup tersohor namanya di belantara musik Indonesia.
Pria bernama lengkap Harvey Benjamin Malaihollo kelahiran 3 Mei 1962 ini, adalah aktor, penyanyi dan politikus berdarah Ambon, Maluku.
Ia merupakan putra dari seorang pelaut dan ibunya adalah penyanyi yang tergabung dalam grup 'Titaley Sisters. Kakeknya merupakan penyanyi kenamaan Bram Titaley.
Harvey tumbuh sebagai musisi setelah terpengaruh musik jazz dan lagu-lagu Frank Sinatra serta Michael Jackson yang disodorkan ayahnya, Daniel Benjamin Malaihollo.
Sebagai penyanyi, Harvey pernah berduet dengan ibunya, Maudy Titaley. Ia kemudian terkenal di kancah nasional, terutama dengan ciri khas kumis tebal yang sudah menjadi identitasnya.
Rekaman album dimulai tahun 1970-an. Namun, Harvey belum terkenal karena kalah bersaing dengan nama-nama besar seperti Broery Marantika hingga Trio Bimbo.
Namun, tahun 80-an, setelah ia menjuarai Bintang Radio dan TV anjuran Batik Iran Tirta, namanya melejit.&nbsp;
Sepanjang karirnya, Harvey telah menelurkan 13 album solo, di antaranya seperti Vol 1 (1977), Senja di Batas Kota, Sudah Kubilang, Coklat Susu, hingga Begitulah Cinta (2000).
Selain itu ada juga beberapa album duetnya, seperti Merah Biru Bossanova bersama Ireng Maulana dan Rafika &amp; Harvey bersama Rafika Duri.&nbsp;
Kemudian, Harvey pernah bermain dalam sebuah film berjudul Pelajaran Cinta (1979).&nbsp;
Sebagai seorang musisi, Harvey mengantongi banyak sekali penghargaan, di antaranya:
<ul>
<li>Participant, Cerbul de Aur Song Festival, Bosof, Romania 1993</li>
<li>1st Prize For Jakarta's Radio &amp; Television Singer Contest/ Bintang Radio &amp; Televisi 1975</li>
<li>1st Prize for Indonesia's Radio &amp; Television Singer Contest / Bintang Radio &amp; Televisi1976</li>
<li>The Best Singer Of National Pop Song Festival/Festival Lagu Populer Indonesia 1986</li>
<li>The Best Singer Of National Pop Song Festival/Festival Lagu Populer Indonesia 1987</li>
<li>The Best Singer Of National Pop Song Festival/Festival Lagu Populer Indonesia 1988</li>
<li>The Best Singer Of National Pop Song Festival/Festival Lagu Populer Indonesia 1991</li>
<li>Kawakami Special Award, The 13th World Pop Song Festival, Tokyo, Japan 1982</li>
<li>Best Performer, 1st Golden Kite World Song Festival, Kuala Lumpur, Malaysia 1984</li>
<li>2nd Prize, 2nd Golden Kite World Song Festival, Kuala Lumpur, Malaysia 1986</li>
<li>Best Performer, The 17th World Pop Song Festival, Tokyo, Japan 1986</li>
<li>Best Performer, ASEAN Pop Song Festival, Singapore 1988</li>
<li>Participant, World Song Festival, Vina del Mar,Chili 1988</li>
<li>Best Singer with Elfa's Singer, ASEAN Popular Song Festival, Manila, Philipines 1989</li>
<li>Silver Award with Topeng 'n Mask Band, Band Explotion, Tokyo, Japan 1989</li>
<li>Participant, with Topeng 'n Mask Band, The Star Search Program, Los Angeles, USA 1989</li>
<li>Participant, with Elfa's Combo Band, North Sea Jazz Festival, Den Haag, Holland 1990</li>
<li>Participant, with Bhaskara Band, North Sea Jazz Festival, Den Haag, Holland 1991</li>
<li>Representing Indoneisa on The Opening &amp; Closing Ceremony of The 17th Sea Games, Singapore</li>
<li>Penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia, Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI), Indonesia, 23 Maret 2011.</li>
</ul>

Jejak Karir Harvey Malaihollo sebagai Penyanyi Ternama, Sebelum Terjun ke Politik

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi