JAKARTA, REQnews &ndash; Kata yang paling kerap digunakan dan diketahui oleh masyarakat umum adalah gadai. Secara sederhana dimengerti sebagai sebuah tindakan penyerahan sebuah benda bergerak dan berwujud oleh debitur kepada kreditur, untuk memperoleh pinjaman uang tertentu sesuai dengan nilai tafsiran barang yang dijaminkan.
&nbsp;
Gadai, hak tanggungan dan fidusia memiliki sifat perjanjian accesoir, yaitu merupakan perjanjian tambahan yang mengikuti perjanjian induk, yaitu seperti perjanjian hutang piutang. Serta memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai jaminan yang diakui secara hukum, demi melindungi kepentingan kreditor apabila debitur tidak dapat melakukan pemenuhan kewajibannya. Selain itu, yang paling membedakan ketiganya ialah jenis jaminan yang diberikan dan kedudukan kreditor yang didahulukan.
&nbsp;
Namun ternyata tidak semua benda yang dijaminkan dengan imbalan memperoleh pinjaman, dapat dikategorikan sebagai gadai. Simak perbedaan gadai, hak tanggungan dan fidusia di bawah ini:
&nbsp;
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hak tanggungan diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan merupakan lembaga hak jaminan atas tanah yang didalamnya tercakup benda-benda yang berkaitan dengan tanah seperti bangunan, tanaman dan hasil karya yang telah ada di atas tanah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. Obyek hak tanggungan ialah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai atas negara.
&nbsp;
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Gadai diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 1150 yaitu hak atas benda yang diperoleh oleh kreditor atas benda bergerak milik debitur, sehingga memberikan kewenangan bagi kreditor untuk mengambil pelunasan atas benda tersebut. Dalam gadai dikenal dengan istilah parate executie, artinya pemegang gadai diberikan hak untuk melakukan eksekusi jual lelang atas barang-barang yang digadaikan tanpa melalui pengadilan apabila debitur lalai dalam melakukan pemenuhan atas kewajibannya. Tidak seperti hak tanggungan yang bendanya tidak diserahkan kepada kreditor, syarat mutlak gadai ialah barang gadai harus dilepaskan dari penguasaan debitur dan penguasaannya dimiliki oleh kreditor ataupun pihak ketiga lain yang disepakati para pihak sampai seluruh hutan debitur dilunasi atau disebut dengan hak retensi.
&nbsp;
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Fidusia diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1992 tentang Fidusia yaitu pengalihan benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan benda tetap dalam penguasaan pemilik benda atau debitur. Layaknya seperti gadai, namun benda dimaksud tetap berada pada penguasaan debitur, serta kreditor juga memiliki hak untuk melakukan eksekusi terhadap benda jaminan melalui pelelangan umum.
&nbsp;
Setelah kalian mengetahui istilah-istilah jaminan atas kebendaan di atas, pastikan jangan salah menyebutkan jaminan yang tepat ya.
&nbsp;
Penulis: Hans Gilbert Ericsson

Perbedaan Gadai, Hak Tanggungan dan Fidusia, Serupa Namun Tidak Sama

Berita Terkait

Berita Rekomendasi