JAKARTA, REQnews - Pemilik kendaraan yang tidak mempunyai garasi di rumahnya sering parkir sembarangan. Biasanya kasus parkir sembarangan ini terjadi di kota-kota besar yang lahannya sudah terbatas.&nbsp;Seringkali pemilik mobil merasa tindakan itu adalah hal yang sepele.Padahal, tindakan tersebut adalah perbuatan melanggar hukum.&nbsp;Apalagi kalau sampai mengganggu lingkungan sekitar misalnya menghalangi rumah orang lain dan akses jalannya.Sebetulnya, pemilik kendaraan wajib memiliki garasi untuk menyimpan kendaraannya. Ketentuan itu tertuang dalam pasal 140 ayat 1-3 &nbsp;Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.<ul><li>Setiap orang atau badan usaha pemilik Kendaraan Bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi.</li><li>Setiap orang atau badan usaha pemilik Kendaraan Bermotor dilarang menyimpan Kendaraan Bermotor di ruang milik jalan.</li><li>Setiap orang atau badan usaha yang akan membeli Kendaraan Bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi untuk menyimpan kendaraannya yang dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan garasi dari kelurahan setempat.</li><li>Selain itu, tidak adanya lahan parkir memadai di rumah berisiko menyebabkan seseorang gemar parkir sembarangan.</li></ul>Si pemilik mobil harus tahu akan konsekuensi hukum atas perbuatannya tersebut.&nbsp;Penggunaan jalan besar di lingkungan perumahan ternyata ada aturannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer).Pada Pasal 671 KUHPer, ada penjelasan mengenai hukum penggunaan jalan, yakni“Jalan setapak, lorong atau jalan besar milik bersama dan beberapa tetangga, yang digunakan untuk jalan keluar bersama, tidak boleh dipindahkan, dirusak atau dipakai untuk keperluan lain dari tujuan yang telah ditetapkan, kecuali dengan izin semua yang berkepentingan.”&nbsp;Itu artinya, jalan di depan rumah merupakan hak pribadi pemilik rumah.Apabila pemilik rumah merasa terganggu dan tidak bisa menggunakan jalan dengan nyaman maka bisa dituntut secara hukum.&nbsp;Pemilik rumah bisa menggugat pelaku parkir liar dan meminta ganti rugi dengan dasar Pasal 1365 KUHPer.“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”Selain itu, jika tetangga merasa tidak nyaman dengan kebiasaanmu, maka ia bisa menjeratmu dengan Pasal 106 ayat 4 UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Isi pasal tersebut adalah sebagai berikut:“Pengemudi yang melanggar aturan gerakan lalu lintas khususnya atau cara berhenti dan parkir, maka akan dipidana kurungan paling lama satu bulan penjara dan denda maksimal Rp 250 ribu.”&nbsp;

Hati-hati Parkir Mobil Sembarangan di Depan Rumah Tetangga, Sanksi Berat Ini Menanti

Berita Terkait

Berita Rekomendasi