JAKARTA, REQnews - YouTube merupakah salah satu platform yang memungkinkan penggunanya mengunggah, menonton dan berbagi video secara online.Pengguna lain juga dapat mengakses video yang ada di YouTubue secara gratis.Dikarenakan YouTube dapat memberikan penghasilan bagi penggunanya, content creator (pembuat konten) berlomba-lomba mengunggah hasil karya mereka ke YouTube.Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya yang diunggah, YouTube mewajibkan pengguna yang ingin menggunakan video karya orang lain, untuk meminta ijin terlebih dahulu.Bukan hal baru, video yang diiringi musik, video yang disertai cuplikan video milik orang lain, atau mengambil potongan video untuk mendapat keuntungan komersil kerap terjadi. Padahal pemilik video tersebut mempunyai hak cipta yang dilindungi secara hukum.Contoh kasusnya adalah pengakuan dari seorang content creator bernama Lidya Pratidina. yang mengaku bahwa video yang diunggahnya ke YouTube digunakan oleh orang lain untuk kebutuhan komersil, yakni diikusertakan dalam kompetisi tanpa ijin kepada dirinya.<a href="https://twitter.com/lidyapratidina/status/1612695011891773441?s=20">https://twitter.com/lidyapratidina/status/1612695011891773441?s=20</a>Lantas, upaya hukum apa yang dapat dilakukan Lidya selaku pemilik asli video? Dapatkah menuntut ganti rugi ?<div class="page-break" style="page-break-after:always;">&nbsp;</div>Jika dilihat dari contoh kasus diatas, jelas tidak dibenarkan menggunakan karya cipta video YouTuber untuk keperluan komersil tanpa adanya ijin terlebih dahulu .Faktanya, kasus serupa seringkali terjadi.Hak cipta diatur di dalam Pasal 1 angka 1&nbsp;UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta). Disebutkan bahwa hak cipta adalah:Hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pada&nbsp;prinsipnya, sesuai dengan ketentuan dalam&nbsp;Pasal 2 ayat (1) UU Hak Cipta, hak eksklusif atas suatu ciptaan timbul sejak saat suatu ciptaan itu dilahirkan. Tidak perlu menunggu dicatatkan atau didaftarkan terlebih dahulu baru dilindungi oleh hukum, melainkan sejak suatu karya lahir, maka otomatis dilindungi.Maka, suatu hak eksklusif dari karya akan timbul pada saat si pembuat meyelesaikan&nbsp;karya yang ia buat.Adapun objek yang yang dilindungi hak ciptanya diatur di dalam Pasal 40 ayat (1):-buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan , dan semua hasil karya tulis lainnya; -ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya; -alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; -lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks; -drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantonim; -karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase; -karya seni terapan; -karya arsitektur; -peta; -karya seni batik atau seni motif lain; -karya fotografi;-Potret -karya sinematografi; -terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain hasil transformasi; -terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi budaya tradisional; -kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer maupun media lainnya; -kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan karya yang asli; -permainan video; dan -Program Komputer.”Lantas, video yang diunggah ke YouTube masuk dalam kategori apa?<div class="page-break" style="page-break-after:always;">&nbsp;</div>Sinematografi memiliki pengertian yang terdapat pada bagian penjelasan bahwa:“Yang dimaksud dengan "karya sinematografi" adalah Ciptaan yang berupa gambar bergerak(moving images) antara lain film dokumenter, film iklan, reportase atau film cerita yang dibuatdengan skenario, dan film kartun. Karya sinematografi dapat dibuat dalam pita seluloid, pita video,piringan video, cakram optik dan/atau media lain yang memungkinkan untuk dipertunjukkan dibioskop, layar lebar, televisi, atau media lainnya. Sinematografi merupakan salah satu contoh bentuk audiovisual.”Sedangkan definisi dari karya audio visual dalam YouTube adalah karya yang meliputi acara TV, Film dan Video online dimana video musik, vlog (video blog) adalah termasuk dalam karya yang dilindungi dalam YouTube.Hak Cipta terdiri dari dua hak yang merupakan hak eksklusif yang diberikan untuk pencipta atau pemegang hak cipta yaitu, hak moral dan hak ekonomi.Pengaturan mengenai hak moral dalam hak cipta sudah diatur sejak dulu, sejak adanya Berne Convention sebagai Konvensi Internasional Hak Cipta tertua. Pasal 6 Bern Convention mengatur bahwa :“...pengarang atau pencipta memiliki hak untuk mengklaim kepemilikan atas karyanya dan mengajukan keberatan atas perubahan, pemotongan, pengurangan, atau modifikasi lain serta tindakan pelanggaran lain yang berkaitan dengan karya tersebut,dimana hal-hal tersebut merugikan pengarang atau pencipta.”Apa itu hak eksklusif :Hak eksklusif adalah hak yang semata-mata diperuntukkan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya.Dalam pengertian “mengumumkan atau memperbanyak”, termasuk kegiatan menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada publik, menyiarkan, merekam, dan mengkomunikasikan Ciptaan kepada publik melalui sarana apa pun.Jadi, kalau pun hendak menggunakan atau memakai diwajibkan untuk meminta ijin terlebih dahulu dari pencipta sekaligus pemegang hak cipta.Memakai hak cipta orang lain tanpa seizin pemiliknya ada sanksi nya lho.<div class="page-break" style="page-break-after:always;">&nbsp;</div>-Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).-Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan&nbsp;dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).Oleh karenanya pencurian karya dengan mengambil keuntungan ekonomi dari ciptaan milik orang lain dapat dilaporkan karena merupakan pelanggaran dan kejahatan hak cipta.Pemanfaatan ciptaan yang di dalamnya mengandung hak cipta tanpa ijin atau sepengetahuan si Pencipta atau Pemegang Hak cipta akan dapat menimbulkan sengketa hak cipta. Di dalam UU Hak Cipta, sengketa hak cipta dapat terdiri dari sengketa perdata atau pidana dimana tuntutan pidana baru dapat dilakukan setelah menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa melalui mediasi.Dalam hal sengketa perdata, maka mekanisme penyelesaian sengketa hak cipta dapat dilakukan dengan dua cara yakni proses non litigasi yaitu melalui proses arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa sesuai dengan ketentuan UU Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa No, 30 Tahun 1999 dan proses litigasi melalui gugatan ke pengadilan niaga.&nbsp;

Adakah Upaya Hukum yang Dapat Dilakukan Pemilik Konten Video Apabila Karyanya Digunakan Orang Lain?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi