JAKARTA, REQnews &ndash; Kalau mau melihat surganya <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sutra" title="Kain Sengkang Warisan Budaya yang Dibuat dengan Jari Tangan">kain sutra</a>, kota Sengkang, Sulawesi Selatan wajib kamu kunjungi. Di sana, kamu bisa melihat proses pembuatan kain sengkang&nbsp;yang dibuat dengan menggunakan tangan. Metode pembuatan yang masih tradisional ini lantas membuat kain tersebut terasa unik. Maka tak heran, jika kain satu ini dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda.
Gelar ini diberikan oleh&nbsp;Direktur Warisan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly&nbsp; pada tahun 2016. Kemudian peresmian tersebut diikuti oleh 33 kain tradisional lainnya.
Kain yang oleh masyarakat setempat diberi nama <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lipa%27_Sabbe">Lipa&rsquo;Sabbe</a> ini adalah sarung khas bagi suku Bugis. Pun proses pembuatannya telah lama dikenal sejak abad ke-14 di <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wajo">kabupaten Wajo</a>. Kain tenun ini sudah menjadi kebiasaan harian bagi para perempuan Bugis.
Kaum hawa di sana memang dianjurkan lebih banyak di dalam rumah. Maka tak heran, bila masyarakat di sana lebih banyak yang berprofesi sebagai penenun.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/e49c4e59a2c1825483015cf209f140e8.jpg" border="0" />
Meski bentuk dan proses pembuatannya yang tergolong khas, namun kain tersebut tidak diperjualbelikan.&nbsp;Kain ini hanya dijadikan sebagai koleksi pribadi dan kerap dipakai saat ada pernikahan, hajatan maupun upacara adat.
Ada 3 macam corak pada kain Sengkang, yaitu garasuk, labba, dan subi yang ketigannya mempunyai makna sendiri. Motif garasuk lebih banyak dipakai oleh bangsawan Bugis, motif labba melambangkan kesimbangan hidup, dan motif subbi yang berbentuk pucuk berkembang mempunyai makna agar kehidupan senantiasa terus berkembang.
Seiring berjalannya waktu, bentuk kain Sengkang tidak hanya berupa kain yang berbentuk sarung. Tapi sudah merambah ke ranah modern yaitu berbentuk tas dengan warna yang berbeda-beda.
Warna juga memiliki makna di dalam motif kain Sengkang. Seperti warna hijau untuk kalangan bangsawan, merah yang diperuntukan untuk gadis remaja, hitam warna yang dipakai untuk orang tua, dan putih dipakai oleh inang pengasuh yang ada di lingkungan kerajaan.
&nbsp;Ulat yang berubah menjadi&nbsp; kepompong membawa rezeki yang melimpah pada warga Sengakang. Dari hewan kecil tersebut benang-benang halus dan lembut tercipta. Kini produk lokal warisan budaya takbenda itu sudah terkenal hingga mancanegara. (Binsasi/Anita)

Lipa’Sabbe, Kain Khas Bugis yang Dibuat dengan Jari Tangan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi