JAKARTA, REQnews - Film 'Spider-Man: No Way Home' menjadi sorotan tak hanya karena alur ceritanya yang menarik, tapi juga berbagai pengalaman dan pengetahuan baru akan dunia Marvel yang lebih dalam dari film-film sebelumnya.
Salah satu yang berhasil menyita perhatian penonton dari film tersebut adalah kemunculan multiverse yang bermakna dimensi lain kehidupan.
Kemunculan multiverse ini membuat banyak orang akhirnya penasaran dan bertanya-tanya, apakah hal ini benar ada di kehidupan nyata?
Meski terdengar agak tak masuk akal, namun ada yang teori yang mengaitkan tentang multiverse ini dengan ilmu pengetahuan.
Teori multiverse menunjukkan bahwa alam semesta kita memiliki ratusan miliar galaksi dan bintang yang hampir tak terhitung jumlahnya. Galaksi ini membentang puluhan miliar tahun cahaya, dimana Bima Sakti bukan satu-satunya.
Hal inilah yang kemudian memunculkan spekulasi tentang kemungkinan adanya alam semesta yang sama sekali berbeda, terpisah jauh dari kita. Mungkin ada alam semesta yang tak terhingga, yang semua di dalamnya diatur dengan hukum fisikanya sendiri, kumpulan bintang dan galaksinya sendiri bahkan dengan peradaban cerdasnya sendiri.
Konsep multiverse ini juga muncul dalam beberapa bidang fisika dan filsafat, dimana contoh yang paling menonjol berasal dari sesuatu yang disebut teori inflasi.
Teori inflasi menggambarkan peristiwa hipotetis yang terjadi ketika alam semesta masih sangat muda, yakni kurang dari satu detik. Dalam waktu yang sangat singkat, alam semesta mengalami periode ekspansi yang cepat, mengembang menjadi banyak serta besarnya lebih besar dari ukuran sebelumnya, menurut NASA.
Heling Deng, seorang ahli kosmologi di Arizona State University dan seorang ahli dalam teori multiverse mengatakan jika inflasi alam semesta kita diperkirakan telah berakhir sekitar 14 miliar tahun yang lalu.
"Namun, inflasi tidak berakhir di mana-mana pada waktu yang sama," kata Deng dikutip Live Science, Kamis, 16 Desember 2021.
"Ada kemungkinan bahwa ketika inflasi berakhir di beberapa wilayah, inflasi berlanjut di wilayah lain," lanjutnya.
Jadi, inflasi tidak hanya berakhir di alam semesta kita, mungkin ada daerah lain yang lebih jauh di mana inflasi masih berlanjut hingga hari ini.
Dalam skenario inflasi abadi ini, setiap alam semesta akan muncul dengan hukum fisikanya sendiri, kumpulan partikel sendiri, pengaturan gaya sendiri, dan nilai konstanta fundamentalnya sendiri.
Hal ini mungkin menjelaskan mengapa alam semesta kita memiliki sifat-sifat itu terutama sifat-sifat yang sulit dijelaskan dengan ilmu dasar fisika seperti materi gelap atau konstanta kosmologis.
"Jika ada multiverse, maka kita akan memiliki konstanta kosmologis acak di alam semesta yang berbeda, dan itu hanya kebetulan bahwa yang kita miliki di alam semesta kita mengambil nilai yang kita amati," jelasnya.

Muncul di 'Spider-Man: No Way Home', Heboh Multiverse Disebut Ada di Dunia Nyata! Benar Gak Ya?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi