Seoul, REQNews.com -- Parlemen Korea Selatan (Korsel) berencana memperkenalkan undang-undang (UU) yang melarang penjualan dan konsumsi daging anjing."Sekarang adalah waktunya mengakhiri konsumsi daging anjing," kata Park Dae-chul, komite kebijakan partai yang berkuasa, kepada Bloomberg dan dikutip <a href="https://www.rt.com/news/583082-korea-dog-meat-ban/">Russia Today.</a>Park Dae-chul menyebut rancangan undang-undang (RUU) yang akan dibuat dengan istilah RUU Kim Keon-hee, mengacu pada nama ibu negara yang berkampanye untuk mengakhiri praktik makan daging anjing.Namun, penamaan itu memicu kritik sejumlah anggota partai. RUU itu, katan pengkritiknya, tidak murni dan Park Dae-chul berupaya menjilat.Ibu negara secara terbuka mendukung larangan semua jenis perdagangan dan konsumsi daging anjing. Bulan lalu, Kim Keon-heel mendesak Majelis Nasional membuat UU yang mengakhiri budaya kontroversial di negaranya, dan berjanji akan berkampanye serta melakukan upaya mengakhiri konsumsi daging anjing."Manusia dan hewan harus hidup berdampingan," katanya kepada wartawan, Agustus lalu. "Kegiatan makan daging anjing ilegal harus diakhiri."Konsumsi daging anjing adalah kebiasaan berabad-abad di Semenanjung Korea. Menjadi kontroversial ketika masyarakat Barat mengkampanyekan kesejahteraan dan hak-hak hewan.Muncul asumsi masyarakat yang berada di mata internasional adalah mereka yang tidak makan daging anjing, dan menghormati hak-hak hewan.Di Korsel, anjing adalah hewan ternak. Hanya sebagian kecil keluarga, karena pengaruh Barat, yang menjadikan anjing sebagai peliharaan.Sejak Korsel menggelar Piala Dunia 2002, kampanye anti-makan daging anjing mengemuka. Akibatnya, peternakan di Korsel berkurang hampir setengahnya. Namun, sekitar 700 ribu sampai satu juta anjing masih disembelih untuk dikonsumsi.Upaya pemerintah melarang industri daging anjing ditentang peternak dan pemilik restoran yang takut kehilangan penghasilan. Menurut peternak, anjing yang diternak dan dikonsumsi berbeda dengan yang dipelihara.Tradisi Korsel mengenal kuliner yang disebut Bosintang. Ada pula yang menyebut kulier ini gaejang atau gaejangguk. Dua kata terakhir berarti sup daging anjing. Sedangkan Bosintang artinya sup yang menyehatkan tubuh.Anjing yang diambil dagingnya untuk Bosintang adalah jenis nureongi, atau anjing yang khusus dipelihara untuk dikonsumsi. Jadi, ada upaya bertahun-tahun untuk memelihara tradisi makan daging anjing dengan memunculkan kata dan memberi arti baru.Jika Korsel serius memperkenalkan undang-undang itu, satu kuliner khas Semenanjung Korea akan hilang. Kehilangan yang patut disesali, hanya karena ingin dianggap beradab oleh komunitas internasional.

Korsel akan Keluarkan UU yang Melarang Konsumsi Daging Anjing, Selamat Tinggal Bosintang

Berita Terkait

Berita Rekomendasi