JAKARTA, REQnews - Sebelum menjelma menjadi seorang proklamator, sosok hebat, dan dijuluki Bung Besar, Presiden RI pertama, dahulu kala, Sukarno juga punya masa-masa remaja layaknya orang biasa.Ia pernah jatuh cinta dengan seorang gadis-gadis Indo keturunan Belanda ketika masih bersekolah di HBS pada masa pemerintahan Hindia-Belanda.Pada suatu hari, Bung Karno menggelar acara makan pagi bersama sejumlah wartawan di Istana Negara. Ia mengisahkan tentang gadis Indo pertama yang disukainya, yakni bernama Pauline Gobee, anak dari salah satu gurunya.Kemudian, ada juga disebutkan nama Laura dari salah satu keluarga Belanda bermarga Raat.Terungkap juga kisah cinta lainnya yang pahit, dalam buku harian Soe Hok Gie, ketika ia bertemu Bung Karno di Istana Negara tahun 1964.Sukarno, disebutkan pernah jatuh cinta, bahkan sampai nekat melamar seorang gadis keturunan Belanda, namun ditolak secara keji."Ketika melamar gadis itu, ternyata dia ditolak dengan dikatakan vuile Javanse (orang Jawa kotor)," tulis Soe Hok Gie dalam Catatan Seorang Demonstran.Kisah ini juga pernah dituturkan Sukarno kepada penulis Cindy Adams. Bung Besar menyebut gadis itu bernama Mien Hussels, yang begitu cantik."Aku sangat tergila-gila kepada kembang tulip berambut kuning dan pipinya yang merah mawar itu. Aku rela mati untuknya kalau dia menghendakinya," kata Sukarno, dalam otobiografinya ‘Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat’ yang disusun Cindy Adams.Suatu hari, Bung Karno nekat untuk mendatangi rumahnya Mien. Ia memakai pakaian hingga sepatu terbaik, demi melamar sang gadis impian.Tibalah Sukarno di rumah Mien, dan ia bertemu dengan Meneer Hussels, ayah dari sang gadis tersebut. Pahitnya, Bung Besar justru menerima kata-kata tak pantas."Kamu? Inlander kotor, seperti kamu? Kenapa kamu berani-beraninya mendekati anakku? Keluar kamu! Binatang kotor! Keluar!" kata Hussels ke Sukarno.Amarah tak dapat disembunyikan dari wajah Sukarno, yang dipermalukan habis-habisan oleh ayahnya Mien. Ia pun pergi, dan tak pernah lagi bertemu dengan Mien.Setelah 23 tahun berlalu, sekitar awal 1942, Sukarno ditegur sapa oleh seorang perempuan di sebuah toko di jalanan Jakarta.“Sukarno?” kata perempuan yang menurut Bung Karno, berpenampilan tidak menarik.“Ya saya Sukarno.”“Dapatkah kamu menerka siapa aku?” tanya wanita tersebut.“Tidak nyonya. Saya tidak dapat menerka. Siapakah nyonya?” tanya Bung Karno, sembari melihat betapa jeleknya perempuan tersebut.“Mien Hussels,” ujar wanita itu.Lantas, Sukarno melontarkan basa-basinya, lalu bergegas pergi. Ia tak habis pikir, bagaimana gadis super cantik yang ia sukai, bahkan membuatnya nekat setengah mati puluhan tahun sebelumnya, justru berubah drastis layaknya seorang penyihir.Namun, Sukarno benar-benar bersyukur, ia ditolak mentah-mentah ketika melamar Mien."Caci maki yang telah dilontarkan bapaknya kepadaku sesungguhnya adalah rahmat yang tersembunyi," ucap Sukarno.

Kisah Cinta Masa Remaja Bung Karno: Nembak Cewe Malah Dikatain Binatang Kotor!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi