JAKARTA, REQnews - Gejolak politik di Iran selama puluhan tahun di bawah kekuasaan Shah Mohammad Reza Pahlavi sudah mencapai puncaknya pada awal 1979.Reza Pahlavi akhirnya benar-benar menjadi Shah atau raja terakhir dari Dinasti Persia yang berusia lebih 2.500 tahun.Ia terpaksa meninggal Iran, tanah kekuasaannya pada 16 Januari 1979 dalam gelombang protes yang begitu kuat menuju revolusi terbesar abad ke-20.Shah Reza beserta seluruh keluarganya yang terusir, mengasingkan diri ke Mesir hingga akhir hayatnya pada 27 Juli 1980. Jenazahnya bahkan ditolak oleh rakyat Iran, yang membuatnya terpaksa dikuburkan di Kairo.Sebelum meninggalkan Iran, Shah Reza menyerahkan kekuasaanya pada Perdana Menteri Shapour Bakhtiar yang menjadi salah satu pemimpin gerakan oposisi.Kepergian Shah Reza, diiringi dengan penghancuran patung-patungnya di seluruh penjuru kota, terutama di Teheran. Simbol-simbol Dinasti Pahlavi hancur dimusnahkan hanya dalam hitungan jam.Setelah kepergian Shah Reza, Bakhtiar segera membubarkan dinas polisi rahasia SAVAK, yang banyak membantu kekejaman penguasa di Iran.Kemudian, Bakhtiar juga mengizinkan Ayatullah Ruhullah Khomeini yang mengomandoi revolusi dari luar negeri, pulang kembali ke Iran, setelah bertahun-tahun diusir oleh Shah Reza.Pengikut-pengikut Khomaini yang menggerakkan revolusi memaksa militer negara bersikap netral. Akhirnya, pada 11 Febryari 1979, monarki Persia yang berkuasa di Iran selama ribuan tahun, resmi berakhir.Di sisi lain, Reza Pahlavi terombang-ambing tanpa tujuan. Ia sempat berada di Maroko, lalu ke Meksiko hingga Amerika Serikat dan Panama, hingga kembali ke Kairo, Mesir dan meninggal dunia di usia 60 tahun.

16 Januari 1979, Shah Iran Terakhir Kabur dari Kerajaannya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi