JAKARTA, REQnews - Istana Negara pernah disusupi oleh seorang wanita cantik dari Amerika Serikat (AS), yang ternyata merupakan intelijen utusan CIA.Cerita ini disampaikan Mangil Martowidjojo dalam buku ‘Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967’ terbitan Grasindo.Semua bermula ketika AS menyusupkan agen-agen CIA secara besar-besaran ke berbagai negara, di masa Perang Dingin. Indonesia termasuk salah satu target utama, karena dianggap dekat dengan Blok Timur.Sekitar tahun 1963-1964, seorang wanita muda berstatus mahasiswi dari AS datang menemui Presiden Sukarno. Ia mengaku keluarganya menjadi pendukung kemerdekaan Indonesia.Sukarno tak curiga, begitu juga intelijen Indonesia dan para pengawal presiden. Wanita muda itu diterima dengan baik, identitasnya dipastikan aman.Wanita yang diperkirakan kala itu berusia 19 atau 22 tahun tersebut pandai bergaul dengan para penghuni Istana. Bahkan, nyaris setiap pagi selalu menemani Bung Besar bertemu dengan para tamu, sembari menikmati sarapan.Mangil yang kala itu menjadi Komandan Detasemen Pengawal Pribadi Sukarno menyaksikan, wanita muda berparas cantik itu mulai berteman dengan anak-anak Sukarno.Untuk menyamarkan identitas aslinya sebagai CIA, wanita itu sering tampil mengenakan kebaya, dan belajar banyak budaya Indonesia.Pesona sang wanita, membuat Sukarno perlahan-lahan menunjukkan ketertarikannya.&nbsp;Identitas Akhirnya TerbongkarBung Karno melakukan perjalanan ke luar negeri pada suatu hari, untuk menemui Presiden Pakistan, Ayub Khan, yang sudah ia anggap sebagai sahabat dekat.Dalam sebuah obrolan, Ayub bertanya ke Sukarno, apakah ada gadis bule dari Amerika Serikat berpara cantik di Istana?Pertanyaan itu dijawab santai oleh Sukarno. Ia membenarkan, namun juga menjelaskan bahwa wanita itu adalah orang baik-baik yang ingin belajar kesenian Indonesia.Tiba-tiba Ayub menyampaikan informasi yang membuat Bung Besar terkejut.“Hei Bung Karno, ketahuilah gadis cantik itu justru sudah dikenali intelijen Pakistan sebagai agen CIA,” kata Ayub.Setelah itu, ada dua hal yang membuat Sukarno terkejut. Pertama tentu saja tentang identitas asli si wanita, dan kedua adalah hebatnya intelijen Pakistan dalam mengumpulkan informasi.Mangil menyebut, setelah Bung Karno kembali ke Jakarta, wanita itu disuruh pergi dan Istana dan diusir dari Indonesia.Kesaksian Mangil pada saat itu juga menunjukkan amarah besar dari Sukarno, terhadap dinas intelijen Indonesia dan Pasukan Tjakrabirawa.

Sukarno Tersihir Cantiknya Agen CIA yang Menyusup Istana, Untung Ada Presiden Pakistan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi