JAKARTA, REQnews - Siapa sangka, bocah remaja tukang cuci piring di markas militer di Kediri tahun 1948 bernama Try Sutrisno, akan menjadi Panglima ABRI/TNI bahkan menduduki posisi Wakil Presiden RI.Sebagai putra asli Surabaya, Try Sutrisno semasa kecil hingga remaja telah menelan asam garam kehidupan. Ia berasal dari keluarga sulit, bahkan keadaan ekonomi memaksa Try kecil membantu ibunya mencari duit, dengan berjualan minuman di Stasiun Mojokerto.Dalam buku Jenderal Try Sutrisno, Sosok Arek Suroboyo terbitan Disjarah tahun 2019, disebutkan bahwa Try kecil setelah menjajakan air di stasiun, Try mencari tambahan uang dengan menjual koran.Uang yang terkumpul, sebagian diberikan kepada ibunya, selebihnya ia gunakan untuk memodali dagangan rokok secara asongan. Hidup Try di masa usia belasan, benar-benar penuh tantangan dan tempaan.Beberapa saat sebelum Agresi Militer Belanda II, Try yang kala itu beranjak remaja, menjadi pesuruh di markas militer yang berada di Purwoasri.Tugasnya adalah membantu banyak hal di barak, termasuk cuci piring hingga menyemir sepatu para tentara.Ketika Agresi Militer Belanda II terjadi, Try ditugaskan sebagai intelijen, dan kemudian mengirimkan informasi-informasi penting kepada para tentara Indonesia yang berjuang mempertahankan Surabaya.Nekat Jadi TNIDengan pengalamannya di lapangan, Try nekat mendaftar sebabagi taruna untuk menjadi perwira TNI, ketimbang masuk menjadi mahasiswa di kampus.Try mendaftar di Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Sempat dinyatakan gagal, keajadiban menanungi hidup sang calon jenderal kala itu.Brigjen Djatikusumo sebagai Komandan Atekad memanggilnya untuk kembali bergabung.Akhirnya, Try dinyatakan lulus pada 1959. Ia bergabung sebagai Korps Zeni dengan pangkat Letnan Dua.Titik Awal Menuju Puncak KarierTahun 1974, bisa disebut sebagai masa-masa awal nama Try Sutrisno dikenal luas di Indonesia, setelah ia ditunjuk sebagai Ajudan Presiden Suharto.Setelah menjadi ajudan, nama Try benar-benar melesat bahkan melampaui para seniornya. Ia diangkat sebagai Kasdam Udayana, lalu Pangdam Sriwijaya, Panglima Kodam V/Jaya di Jakarta, seterusnya menjadi Wakil KSAD dan bahkan sampai menjadi KSAD dengan empat bintang di pundaknya.Setelah itu, Try diangkat oleh Soeharto sebagai Panglima ABRI menggantikan Jenderal Benny Moerdani.Puncak dari segala karier Try Sutrisno adalah ketika Soeharto&nbsp;Tak lama, Try dipromosikan menjadi Panglima ABRI menggantikan Jenderal Benny Moerdani. Tahun 1993, bocah kecil penjaja air minum di stasiun itu terpilih menjadi Wakil Presiden RI.

Kisah Try Sutrisno, dari Tukang Cuci Piring di Barak Menjadi Panglima TNI

Berita Terkait

Berita Rekomendasi