JAKARTA, REQnews -<a href="https://www.reqnews.com/read/news/60251/indonesia-makin-melek-teknologi-nih-indeks-literasi-digital-meningkat"> Hari Aksara Internasional </a>diperingati setiap tanggal 8 September di seluruh dunia termasuk Indonesia. Umumnya, hari ini diperingati tiap tahun disertai dengan tindakan terjun langsung kepada masyarakat. Tujuannya untuk mengentaskan buta huruf.&nbsp;Kemendikbud dan UNESCO merangkum fakta-fakta terkait hal ini.Melansir dari BBGP Sumatera Utara, Hari Aksara Internasional (HAI) pertama kali didengungkan di acara Konferensi oleh para Menteri Pendidikan se-dunia. Adapun konferensinya membahas tentang upaya Pemberantasan Buta Huruf yang dilaksanakan pada 19 September 1965.&nbsp;UNESCO juga mendeklarasikan tanggal 8 September 1966 sebagai peringatan Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap tahunnya di seluruh dunia.Tujuan dari Hari Aksara Internasional adalah untuk memotivasi masyarakat dan mengingatkan bahwa masih ada masalah di bidang literasi.&nbsp;Sebenarnya, setiap tahun Hari Aksara Internasional diperingati secara mendunia dengan tema berbeda-beda. Melansir dari laman resmi United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), tema peringatan Hari Aksara Internasional tahun 2023 adalah "Promoting literacy for a world in transition: Building the foundation for sustainable and peaceful societies".International Literacy Day tahun ini akan diperingati secara global pada konferensi langsung pada 8 September 2023 di Paris, Perancis dan secara daring.Tema tersebut yang akan menjadi dasar seluruh dunia untuk meningkatkan kualitas literasi masyarakatnya.UNESCO menjelaskan bahwa peringatan tahun ini akan menjadi kesempatan yang baik dalam upaya memajukan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) pada poin ke-4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;

8 September Hari Aksara Internasional, Ini Sejarah dan Faktanya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi