JAKARTA, REQNews - <a href="https://www.reqnews.com/read/news/68902/44-tahun-pembunuhan-rose-tak-terungkap-pria-tua-ini-sambangi-kantor-fbi-ngaku-pelakunya">Agen FBI </a>membunuh buronan bernama Charles Arthur Floyd pada 22 Oktober 1934. Floyd dijuluki 'Pretty Boy' merupakan badit kelas kakap yang ternama di Amerika Serikat.Ia dikenal hingga sekarang atas kejahatan-kejahatannya sebagai seorang perampok bank <a href="https://www.reqnews.com/read/news/65137/bikin-resah-cekcok-bule-amerika-keluarkan-pisau-hingga-ciderai-warga-bali">Amerika</a>.&nbsp;Dia beroperasi di negara bagian Barat dan Tengah, dan eksploitasi kriminalnya mendapat liputan pers luas pada tahun 1930an.Namun sebagian masyarakat pada saat itu memandangnya sebagai sosok yang positif karena diyakini selama <a href="https://www.reqnews.com/read/news/69855/mantan-wali-kota-blitar-divonis-2-tahun-penjara-kasus-perampokan-rumah-dinas">perampokan </a>ia membakar dokumen hipotek, sehingga membebaskan banyak orang dari hutangnya.Dia dikejar dan dibunuh oleh sekelompok agen Biro Investigasi (BOI, kemudian berganti nama menjadi FBI) yang dipimpin oleh Melvin Purvis.Floyd terus menjadi sosok yang akrab dalam budaya populer Amerika, terkadang dianggap terkenal, terkadang digambarkan sebagai sosok yang tragis, bahkan menjadi korban masa-masa sulit Depresi Besar di Amerika Serikat.“Pretty Boy” Floyd ditembak oleh agen FBI di ladang jagung di East Liverpool, Ohio. Floyd, yang telah menjadi buronan selama empat tahun, menggunakan nafas terakhirnya untuk menyangkal keterlibatannya dalam Pembantaian Kansas City yang terkenal, di mana empat petugas ditembak mati di sebuah stasiun kereta api. Dia meninggal tak lama kemudian.Di akhir tahun 1920-an, Floyd mencoba melakukan perampokan bank. Dia segera berakhir di penjara Missouri karena merampok pengiriman gaji di St. Louis. Setelah dibebaskan bersyarat pada tahun 1929, dia mengetahui bahwa Jim Mills telah menembak mati ayahnya. Karena Mills, yang telah dibebaskan dari tuduhan tersebut, tidak pernah terdengar atau terlihat lagi, Floyd diyakini telah membunuhnya.Pindah ke Kansas City, Floyd terlibat dengan komunitas kriminal yang berkembang di kota itu. Seorang pelacur lokal memberi Floyd julukan “Pretty Boy,” yang dia benci. Bersama beberapa temannya yang dia temui di penjara, dia merampok beberapa bank di Missouri dan Ohio, namun akhirnya ditangkap di Ohio dan dijatuhi hukuman 12-15 tahun. Dalam perjalanan ke penjara, Floyd menendang keluar jendela dan melompat dari kereta yang melaju kencang. Dia berhasil mencapai Toledo, di mana dia bertemu dengan Bill “The Killer” Miller.Keduanya melakukan kejahatan besar-besaran di beberapa negara bagian sampai Miller terbunuh dalam baku tembak spektakuler di Bowling Green, Ohio, pada tahun 1931. Begitu dia kembali ke Kansas City, Floyd membunuh seorang agen federal dalam sebuah penggerebekan dan menjadi tokoh kriminal yang dikenal secara nasional.Kali ini dia melarikan diri ke pedalaman Oklahoma. Penduduk setempat di sana, yang belum pulih dari Depresi, tidak akan menyerahkan penduduk asli Oklahoma karena merampok bank. Floyd menjadi sosok seperti Robin Hood.Namun, tidak semua orang begitu terpikat dengan “Pretty Boy”. Gubernur Oklahoma memberikan hadiah $6.000 untuk kepalanya. Pada tanggal 17 Juni 1933, ketika aparat penegak hukum disergap oleh serangan senapan mesin di stasiun kereta Kansas City saat mengangkut penjahat Frank Nash ke penjara, ketenaran Floyd semakin bertambah. Meskipun tidak jelas apakah Floyd bertanggung jawab atau tidak, baik FBI maupun pers negara tetap mematok kejahatan tersebut pada dirinya. Selanjutnya, tekanan ditingkatkan untuk menangkap buronan ternama tersebut, dan FBI akhirnya menangkap orang tersebut pada 22 Oktober 1934.

22 Oktober Akhir Perjalanan Sang 'Pretty Boy' Floyd, Penjahat Ternama yang Dikenal Hingga Kini

Berita Terkait

Berita Rekomendasi