JAKARTA, REQnews - Peristiwa alam yang unik dipastikan kembali terjadi pada besok, Rabu 27 Mei hingga Kamis 28 Mei. Matahari bakal tepat berada di atas <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ka%27bah">Kabah</a>, dan berpotensi mengubah arah <a href="https://www.al-habib.info/arah-kiblat/">kiblat</a>.
Bagi umat<a href="https://www.reqnews.com/search?q=muslim"> Muslim</a>, karena adanya fenomena ini, disarankan untuk kembali mengecek dan memastikan arah kiblat yang tepat ketika akan melaksanakan salat. Bagaimana caranya?
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (<a href="https://www.reqnews.com/search?q=bmkg">BMKG</a>), peristiwa matahari di atas Kabah adalah fenomena yang biasa terjadi karena peredaran bumi pada tanggal-tanggal tertentu.
Dijelaskan&nbsp;Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Hendra Suwarta di Jakarta, Selasa 26 Mei 2020, fenomena ini terjadi dua tahun sekali, yakni pada 27-
Hendra menyebut, fenomena ini bisa terjadi sampai dua kali dalam setahun, yakni pada 27-28 Mei dan yang kedua pada 15-16 Juli. Karena berpengaruh pada arah kiblat, masyarakat diminta melakukan percobaan dengan batang kayu atau tiang untuk penentuan pastinya.
Lebih jelasnya, Hendra berkata, pada 27 Mei, pada pukul 16.18 WIB, tancapkan tiang pada permukaan yang datar. Kalau ada bayangan pada tiang, maka itulah arah kiblat.
"Nah, dari titik bayangan yang di tanah itu sampai ke tiang, itulah arah kiblat kita. Itu yang tepat," ujarnya.
Jika arah kiblat yang ditentukan dari arah bayangan tiang tersebut berbeda dengan arah kiblat di masjid, maka masyarakat, katanya, cukup dengan memiringkan arah sajadah sesuai dengan arah yang ditentukan dari bayangan tersebut.
Namun demikian, jika matahari pada pukul 16.18 WIB besok tidak terlihat sehingga tidak bisa memunculkan bayangan, maka masyarakat bisa menentukan arah kiblatnya dengan menggunakan aplikasi arah kiblat.
&nbsp;

Besok Matahari di Atas Kabah, Begini Cara Cek Arah Kiblat

Berita Terkait

Berita Rekomendasi