JAKARTA, REQnews -&nbsp;Empat media massa dan satu halaman Facebook di Thailand, dilaporkan sudah ditutup oleh pemerintah setempat, karena dituding telah berlebihan memberitakan demonstrasi pro-demokrasi dan anti Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.
Penutupan ini dilakukan oleh Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional serta Kementerian Ekonomi Masyarakat Digital Thailand atas permintaan Kepala Polisi Nasional Suwat Jangyodsuk.
Keempat media yang ditutup paksa tersebut adalah,&nbsp;Voice TV, Prachathai.com, The Reporters dan The Standard.&nbsp;Ada juga satu halaman Facebook bernama Free Youth yang ikut dibasmi.
The Reporters merupakan media berbasis Facebook. Sedangkan The Standar adalah media berbasis web, namun memiliki halaman Facebook. Voice TV juga memiliki halaman di platform yang sama.
Jenderal Suwat menyebut, konten yang disebarkan keempat media serta satu halaman Facebook itu berbahaya bagi stabilitas keamanan nasional Thailand, yang belakangan ini memanas karena derasnya demonstrasi di berbagai titik wilayah.
Kabarnya penutupan&nbsp;itu dilakukan ketika aksi unjuk rasa menentang pemerintah telah menyebar ke seluruh negeri, terutama setelah para pemimpin demonstrasi ditangkap. Gerakan Free Youth dan the United Front for Thammasat and Demonstration telah meminta demonstran untuk beralih dari halaman Facebook mereka ke Telegram, aplikasi perpesanan, setelah rumor bahwa mereka akan menjadi sasaran pihak berwenang.
Mantan menteri keuangan dan kritikus pemerintah Thirachai Phuvanatnaranubala juga mengecam langkah polisi di akun Facebook-nya, dengan mengatakan negara itu bergerak mundur menuju 'kediktatoran penuh'.

Darurat Demokrasi, 4 Media Ditutup karena Beritakan Unjuk Rasa Oposisi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi