JAKARTA, REQNews - Bukan waktu yang singkat, 15 tahun pengabdikan diri sebagai Penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (<a href="https://www.reqnews.com/news/9514/penasihat-kpk-resmi-mengundurkan-diri-ini-alasannya" title="Penasihat KPK Resmi Mengundurkan Diri, Ini Alasannya">KPK</a>), kini Hendri N Christian memilih mengundurkan diri.
Hendri N Christian mulai masuk di KPK sejak 5 Desember 2005. Awalnya Christian masuk dengan pangkat Komisaris Polisi (Kompol) di KPK sebagai penyidik yang diperkerjakan dari Mabes Polri.
Sebelum di KPK, Christian pernah menjabat Kasatnarkoba Polres Malang.
Christian masuk di KPK di antaranya bersama Kompol Novel Baswedan. Christian dan Novel bersama beberapa penyidik yang dipekerjakan dari Polri memilih mengundurkan diri dari Korps Bhayangkara secara resmi pada Oktober 2012. Mereka pun secara resmi menjadi penyidik independen KPK kloter pertama.
Waktu itu 2012, KPK sedang menangani kasus dugaan korupsi proyek pengadaan simulator kemudi roda dua dan roda empat di Korlantas Mabes Polri tahun anggaran 2011.
Kerugian negara dalam kasus ini mencapai lebih Rp144,98 miliar. Saat itu, tersangka yang ditangani KPK di antaranya Inspektur Jenderal Polisi (kini Purnawirawan) Djoko Susilo.
Sebelum pengunduran diri secara resmi, Christian, Novel, dan beberapa penyidik KPK yang berasal dari Porli lebih dulu ditarik oleh Mabes Polri pada sekitar September 2012. Penarikan ini disebut sebagai imbas dari penggeledahan yang dilakukan tim penyidik KPK di Kantor Korlantas Mabes Polri pada Juli 2012.
Dalam satu kesempatan Christian mengatakan pengunduran diri dari Polri secara resmi sebelumnya merupakan panggilan hati untuk berjuang di KPK.
Saat Undang-Undang (UU) KPK hasil revisi yakni UU Nomor 19 Tahun 2019 disahkan dan berlaku serta terpilihnya Pimpinan KPK periode 2019-2023. Christian mengaku masih akan tetap bertahan di KPK sambil melihat perkembangan KPK dan bagaimana kerja lima pimpinan.
15 tahun di KPK, berbagai kasus dia tangani, bahkan pada Februari 2020 lalu, Hendrik N Christian dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK oleh Penasihat Hukum Francois Klimens Orno, Vembriano Lesnussa, terkait dugaan pelanggaran kode etik.
Dia dilaporkan karena pertanyaan yang diajukan oleh Hendrik Christian kepada Francois Klimens Orno tidak sesuai dengan kasus tapi lebih ke politik.
Namnya pun sempat menjadi perhatian publik saat beradu mulut dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah, pada 2016 lalu.
Adu mulut terjadi saat Christian dan tim KPK tengah menggeledah ruang kerja tiga anggota DPR di Gedung Nusantara II Kompleks DPR di Senayan, Jakarta.
Penggeledahan dilakukan terkait penangkapan anggota Komisi V Fraksi PDI-P, Damayanti Wisnu Putranti, yang ditangkap KPK karena diduga menerima suap dalam sebuah proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara itu Ketua WP KPK Yudi Purnomo mengatakan pihaknya berterima kasih atas pengabdian Christian dalam usaha memberantas korupsi selama ini.
"Pak Christian merupakan sosok pekerja keras, berkepribadian tegas dan menjadi teladan bagi pegawai-pegawai muda di KPK, Serta tidak segan-segan berbagi ilmu dalam mengungkap kasus korupsi," kata Yudi.
&nbsp;
&nbsp;

Mengundurkan Diri, Penyidik Senior Hendri N Christian Teladan Bagi Pegawai Muda KPK

Berita Terkait

Berita Rekomendasi