JAKARTA, REQnews - Akibat terkena siraman air keras, siswa SMK di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Rifna Maulidianur harus mendapat penanganan intensif dari pihak rumah sakit.
Sebelumnya, pelajar berusia 16 tahun ini disiram cairan air keras saat akan cash on delivery (COD) oleh orang tak dikenal . COD dilakukan tak jauh dari rumahnya di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes pada Minggu 17 Januari 2021.
Kejadian itu bermula saat pelajar yang juga berjualan kosmetik itu janjian COD dengan seseorang yang akan membeli masker wajah di tempat yang sudah disepakati. Namun setelah ditunggu-tunggu orang itu tak kunjung datang.
Rifna pun memutuskan untuk pulang kerumah. Dalam perjalanan pulang itulah dia tiba-tiba disiram cairan air keras oleh pengendara sepeda motor yang menyalipnya dari belakang.
Tak langsung dilarikan ke rumah sakit, Rifna justru hanya dirawat di rumahnya selama kurang lebih dua bulan. Setelah dibesuk Bupati Brebes Idza Priyanti, barulah Rifna dilarikan ke RSUD Brebes untuk dirawat pada Kamis 18 Maret 2021.
Rifna mengalami luka bakar hingga 30 persen dan lima dokter spesialis sampai ikut turun tangan. Menurut Direktur RSUD Brebes, Rasipin, Rifna mengalami luka bakar hingga 30 persen pada wajah, tangan, punggung dan paha akibat disiram cairan yang diduga air keras. "Derajat lukanya cukup lumayan, derajat 2 sampai 3, berarti sudah membakar sampai ke jaringan otot," ucap Rasipin, Jumat 19 Maret 2021.
Akibat terlalu lama dirawat di rumah, kondisi jaringan kulit Rifna sudah banyak yang mati dan terjadi infeksi sehingga harus melibatkan sejumlah dokter spesialis.
"Untuk menutup luka bakar yang menganga, akan dilakukan skin graft atau cangkok kulit. Jadi akan mengambil jaringan kulit dari paha yang normal, nanti ditempel ke luka yang terbuka," kata Rasipin.
Bukan hanya itu, Rifna juga mengalami kontraktur atau kondisi otot yang menjadi kaku dan sedikit pergeseran sendi pada bagian punggung.
"Ditambah lagi kondisi ananda R saat ini terguncang sehingga penanganannya harus holistik. Penanganannya ada psikolog, dokter spesialis bedah, spesialis bedah ortopedi, spesialis bedah plastik, dan spesialis rehabilitasi medik," jelas Rasipin.
Ditanya perihal jenis cairan apa yang disiramkan ke tubuh Rifna, Rasipin juga menduga itu merupakan zat kimia karena efek yang ditimbulkan tidak langsung terasa. Untuk memastikan dugaan tersebut, diperlukan pemeriksaan forensik terlebih dahulu.
"Kalau dari gambaran pada saat disiram tidak terasa, kemudian baru terasa setelah beberapa jam ya diduga karena zat kimia, semacam air keras. Air keras itu kan selama ini ada tiga macam yaitu asam sulfat, asam nitrat, ada asam fostat. Kemungkinan salah satunya, tapi ini baru dugaan, perlu pemeriksaan forensik," ucap Rasipin.

Pelajar Disiram Air Keras, Bupati Brebes hingga 5 Dokter Spesialis Lakukan Ini

Berita Terkait

Berita Rekomendasi