JAKARTA, REQnews - Saksi ahli dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Jumhur Hidayat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 19 April 2021.
Dia adalah Ahli Linguistik Forensik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Andika Dutha Bachari. Kehadirannya tersebut untuk memberikan penilaian menyangkut kasus perkara yang membelit terdakwa Jumhur.
Tim penasihat hukum Jumhur Hidayat pun menilai apa yang disampaikan ahli menguntungkan pihaknya. Dia menyampaikan menurut ahli tidak ada upaya menyebarkan kebencian pada penggunaan kata "RRC" dalam cuitan Jumhur.
"Keterangan ahli soal RRC itu meringankan Jumhur. Karena itu bertentangan dengan dakwaan Jaksa. Dakwaan jaksa itu menyebut RRC adalah SARA. Namun, menurut ahli tidak ada unsur SARA karena RRC merupakan sebuah republik," kata anggota tim penasihat hukum Jumhur, Muhammad Isnur. Dalam persidangan, tim kuasa hukum menanyakan soal makna kata RRC pada cuitan Jumhur yang menjadi salah satu sumber perkara. "Jelas RRC sebagai nama negara. Itu hubungannya&nbsp;state&nbsp;Yang Mulia negara," ucap ahli di hadapan Majelis Hakim. "Bukan ras ya?" tanya kuasa hukum Jumhur. "Bukan, negara," kata Andika. Namun Andika mengatakan tiap orang memiliki pemahaman berbeda terkait istilah RRC dan perbedaan tersebut dapat diterima.
Penasihat hukum juga bertanya soal frasa 'primitive investors' dan 'pengusaha rakus' sebagaimana diunggah Jumhur ke akun Twitter pribadinya. Menurut ahli Jumhur menggunakan kata-kata yang berkonotasi negatif, yaitu rakus dan primitif. Ia berpandangan, tidak ada satu orang pun yang berkenan disebut sebagai rakus dan primitif.
Sebelumnya petinggi&nbsp;Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)&nbsp;ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian atas unggahannya di Twitter. Cuitannya itu disebut memuat berita bohong dan mengandung kebencian berdasarkan SARA.
Merujuk unggahan Jumhur @jumhurhidayat pada 7 Oktober 2020, Aktivis KAMI ini mengutip berita berjudul '35 Investor Asing Nyatakan Keresahannya terhadap Pengesahan UU Cipta Kerja'.
"UU ini memang utk PRIMITIVE INVESTORS dari RRC dan PENGUSAHA RAKUS. Kalau INVESTOR BERADAB ya seperti di bawah ini:
35 Investor Asing Nyatakan Keresahannya terhadap Pengesahan UU Cipta Kerja." cuit Jumhur sebagaimana dikutip REQnews Selasa 20 April 2021.&nbsp;
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 336px; top: 307px;">&nbsp;</div>

Kesaksian Ahli Bahasa JPU Dinilai Ringankan Terdakwa Dugaan Kasus Ujaran Kebencian Jumhur Hidayat

Berita Terkait

Berita Rekomendasi