JAKARTA, REQnews - Mantan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Napoleon Bonaparte kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait dengan dugaan suap&nbsp;kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra.
&ldquo;Laporan hasil gelar perkaranya demikian (Napoleon sebagai tersangka),&rdquo; kata Kabareskrim Komjen Agus Andrianto kepada wartawan, Rabu 22 September 2021.
Saat ini, kasus tersebut masih dilakukan pengembangan oleh penyidik, jadi Agus tak merici lebih lanjut terkait itu.
"Silakan ke penyidik, ya. Menurut saya penyidik akan melakukan sesuai pasal yang diterapkan,&rdquo; katanya.
Diketahui, sebelumnya&nbsp;Napoleon disebut menerima suap sebesar 200 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 2.145.743.167.
Kemudia ia juga diduga menerima USD 370 ribu atau sekitar Rp 5.148.180.000 dari terpidana korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra.
Uang tersebut diberikan agar&nbsp;red notice Djoko Tjandra dihapuskan sebagai buronan kasus korupsi.
Selain itu,&nbsp;Napoleon juga tengah terlibat kasus penganiayaan terhadap tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.
Kini, Kasus tersebut sedang ditangani oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.

Pengumuman, Jenderal Bintang Dua Polri Ini Bakal Makin Lama Dipenjara, Ini Kasusnya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi