JAKARTA, REQnews -&nbsp;Wanita berinisial S, korban dugaan asusila yang dilakukan Kapolsek Parigi Iptu I Dewa Gede Nurate (IDGN) dengan tegas menolak berdamai.
Kuasa hukum S, Andi Akbar mengatakan korban dan pihak keluarga ingin proses hukum yang kini ditangani Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap berjalan.
"Tidak ada kata damai. Proses hukum harus terus jalan. Kami mendampingi korban dan keluarga melaporkan ke Polda Sulteng atas dugaan tindak pidana pelecehan seksual dan tipu muslihat," kata Andi Akbar di Palu, Selasa 19 Oktober 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, S adalah anak perempuan dari seorang pria yang berada di balik jeruji besi. Iptu IDGN menawarinya pembebasan sang ayah dari penjara, namun dengan syarat harus mau diajak berhubungan intim.
Akhirnya, S termakan bujuk rayu kapolsek hidung belang tersebut. Menurut keterangan korban, ia sudah dua kali berhubungan intim dengan IDGN, namun ayahnya tak kunjung dibebaskan sebagaimana janji sebelumnya.
Lebih lanjut, Akbar menyebut, pihak keluarga korban menginginkan proses hukum tetap lanjut, agar tak ada lagi korban lain dan kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Harapan kami oknum kapolsek tersebut tidak hanya dipecat, tapi juga dijatuhi hukuman yang setimpal atas perbuatannya berbuat asusila kepada remaja perempuan yang merupakan anak seorang tersangka yang ditahan di Parimo (Parigi Moutong)," ujar Akbar.
Sementara Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparnoto menjelaskan, saat ini pemeriksaan terhadap Iptu IDGN terus berjalan.
Pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, terutama pihak korban dan pengelola hotel tempat Iptu IDGN menjalankan aksi bejatnya.
"Barang bukti yang kami temukan untuk saat ini, yakni percakapan keduanya melalui WhatsApp. Kami juga telah mengarahkan kasus ini ke tindak pidana umum agar diproses," kata Didik.

Diajak Damai, Begini Reaksi Gadis Korban Nafsu Buas Kapolsek Parigi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi