JAKARTA, REQnews - Setelah viral karena&nbsp;menolak laporan korban perampokan di Polsek Pulogadung, Aipda Rudi Panjaitan kini mendapatkan sanksi dengan dimutasi ke Papua Barat.
&nbsp;
Itu berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor: ST/2621/XII/KEP/2021 tertanggal 28 Desember 2021 yang ditandatangani AS SDM Kapolri, Irjen Pol Wahyu Widada. Dalam surat tersebut, tertulis Aipda Rudi akan memulai tugas barunya di Polda Papua Barat.
Keputusan tersebut merupakan sanksi etik dan sanksi administrasi yang dijatuhkan pada Aipda Rudi karena terbukti melanggar Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Aipda Rudi dinyatakan secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran kode etik. "Anggota Polri Aipda Rudi Panjatian hari ini telah mendapat sanksi disiplin atau putusan sidang kode etik demosi bersifat tour of area, keluar dari Polda Metro Jaya."
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan pun menegaskan jika yang bersangkutan dimutasi. "Yang bersangkutan dimutasikan ke Papua Barat," kata Zulpan di Polda Metro Jaya pada Kamis 30 Desember 2021.
Sebelumnya,&nbsp;Aipda Rudi ditahan sejak pertengahan Desember 2021 lalu terkait dengan tindakannya yang meolak laporan. Hal itu pun membuat&nbsp;Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran murka.
Fadil menilai sikap Aipda Rudi telah menyakiti hati masyarakat yang membutuhkan bantuan petugas kepolisian.&nbsp;Fadil menilai tindakan itu telah mencederai citra kepolisian yang seharusnya melayani dan mengayomi.
"Ada anggota Polsek Pulogadung yang aneh-aneh," kata Fadil&nbsp;dalam video yang diunggah di akun resmi Instagram @Kapoldametrojaya. "Masyarakat datang melapor bukannya dilayani, tapi yang terjadi ini menyakiti hati masyarakat."

Usai Tolak Laporan Korban Perampokan, Aipda Rudi Panjaitan Dimutasi ke Papua Barat

Berita Terkait

Berita Rekomendasi