JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mencatat adanya peningkatan jumlah penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi yang disebabkan karena merokok.
"Memang terjadi peningkatan sesuai dengan data kami," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari dilansir dari Antara, Selasa 31 Mei 2022.
Pihak Sudinkes Jakarta Barat melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1,8 juta orang setiap tahun. Hasilnya pada tahun 2021, 10 persen orang terkena penyakit hipertensi karena rokok.
Sedangkan pada 2020 hanya delapan persen dari 1,8 juta sampel. "Itu ada pada kisaran delapan persen memang ada peningkatan tapi kita belum bisa pastikan berapa persen dari perokok ya," katanya.
Tetapi, Arum tak merinci&nbsp;jumlah rentan usia para perokok yang mengidap penyakit hipertensi. Kini, pihaknya pun&nbsp;tengah berupaya menurunkan kebiasaan merokok untuk warga Jakarta Barat.
Seperti melakukan sosialisasi ke setiap pemukiman dan tempat sarana umum agar tidak merokok. Selain itu,&nbsp;membuka layanan kesehatan di setiap puskemas bagi warga yang mau berhenti merokok.
"Kita buka layanan berhenti merokok terus kita konseling dan kita lihat alat analyzer untuk melihat kadar monoksida dalam tubuh sudah dalam keadaan bahaya atau belum," lanjutnya.
Lebih lanjut, Arum mengatakan bahwa pihaknya juga membuat beberapa tempat sarana terbuka yang ramah rokok, seperti sekolah dan kantor pemerintahan.
Pihaknya pun berharap upaya tersebut bisa mengurangi&nbsp;angka pengidap hipertensi karena rokok. "Untuk tahun ini belum bisa dipastikan datanya karena masih dalam proses pendataan. Kita berharap ada penurunan," ujarnya.

Gegara Merokok! Penderita Hipertensi di Jakbar Tahun 2021 Meningkat 10 Persen

Berita Terkait

Berita Rekomendasi