JAKARTA, REQnews - Polisi mengungkap isi&nbsp;flashdisk yang sebelumnya telah disita Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penipuan investasi binary option aplikasi Binomo milik tersangka Indra Kesuma (Indra Kenz).
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan&nbsp;flashdisk tersebt berisi data perusahaan koin kripto, PT BotX Technology Indonesia milik Indra Kenz.
"Terkait flashdisk yang telah diamankan penyidik dan sudah disita oleh penyidik saat pembukaan deposit milik tersangka IK, berisi data perusahaan&nbsp;PT BotX Technology Indonesia yang merupakan perusahaan koin crypto," kata Gatot di Gedung Humas Polri, Senin 6 Juni 2022.
Selain itu, ia mengatakan bahwa flashdisk tersebut juga berisi data perusahaan kursus trading milik Indra Kenz. "Flashdisk tersebut juga berisikan data perusahaan kursus trading Indonesia milik daripada tersangka IK," ujarnya.
Diketahui dalam kasus tersebut&nbsp;7 orang juga telah ditetapkan sebagai tersangka, mereka adalah Indra Kenz (IK) berperan sebagai afiliator, Fakarich (F) sebagai mentornya,&nbsp;Brain Edgar Nababan (BEN) selaku Manager Development Platform Binomo dan perekrut afiliator di Indonesia.
Kemudian ada&nbsp;Wiky Mandara Halim (WMH) ia bertugas sebagai admin grup Telegram kelas trading milik Indra Kenz, Vanessa Khong (VK), adik Indra Kenz yaitu Nathania Kesuma (NK) dan ayah Vanessa Khong, Rudiyanto Pei (RP).
Dari kasus tersebut, pihaknya telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti seperti dokumen dan alat bukti elektronik, kemudian 2 mobil merek Tesla dan Ferrari California.
Lalu ada 3 unit rumah di Sumatera Utara, 1 unit tanah dan bangunan di Tangerang dan&nbsp;ada 12 jam tangan mewah hingga uang tunai sebesar Rp 1.645.000.000.
Terbaru, pihak kepolisian juga menyita uang dengan jumlah Rp 1.886.000.000&nbsp;dari rekening payment gateway di perusahaan bernama PT Dhasatra Money Transfer.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 27 ayat (2), dan/atau Pasal 45A ayat (1)&nbsp;juncto&nbsp;Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kemudian Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 UU No. 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang&nbsp;dan/atau Pasal 378 KUHP jo. Pasal 55 KUHP.
Sementara Vanessa dan ayahnya&nbsp;serta adik Indra Kenz dijerat dengan Pasal 5 dan/atau Pasal 10 UU No. 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Pasal 55 ayat 1e KUHP dengan ancaman pidana 5 tahun serta denda maksimal Rp 1 miliar.

Terungkap! Ternyata Ini Isi Data Flashdisk Indra Kenz yang Disita Polisi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi