JAKARTA, REQnews - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap empat kapal ikan yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Selat Malaka dan Perairan Ternate.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Laksmana Muda TNI Adin Nurawaluddin menyebut jika kapal tersebut terdiri dari dua Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Malaysia dan dua kapal ikan Indonesia.
Dua kapal dari Malaysia tersebut adalah PKFB 1269 (97,71 GT) dan PKFB 1280 (93,11 GT), sementara dua kapal ikan dari Indonesia yaitu ada KM NAJWA NAHDA (24 GT) dan KM Suci Asti (14 GT).
&ldquo;Dua KIA Malaysia ditangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 571 Selat Malaka pada Rabu (8/6), sedangkan dua KII diamankan di WPPNRI 715 Perairan Pulau Ternate pada Kamis (9/6)," kata Adin dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu 12 Juni 2022.
Menurutnya, dengan adanya penangkapan kapal ilegal tersebut menandakan bahwa&nbsp;KKP berkomitmen dalam memberantas praktik illegal fishing demi menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan.
Adin menyebut jika penangkapan dua KIA Malaysia itu merupakan hasil operasi Kapal Pengawas Perikanan Hiu 01 yang dinakhodai oleh Kapten Albert Essing yang didukung oleh&nbsp;sistem pengawasan terintegrasi Airborne Surveillance dan Pusat Pengendalian KKP.
&ldquo;Kapal Pengawas Perikanan Hiu 01 melakukan intersep berdasarkan informasi yang sudah diperoleh sebelumnya baik dari Pusdal maupun pesawat pemantau," kata dia.
Sementara dua kapal Indonesia yang membawa muatan ikan layang dengan total 3 ton ini dihentikan oleh Kapal Pengawas Perikanan Napoleon 055. Mereka diduga beroperasi tanpa dilengkapi Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan Surat Laik Operasi (SLO).
"Dalam konteks penangkapan ikan terukur, Perairan di WPPNRI 715 sekitar Pulau Ternate nantinya akan difokuskan menjadi zona nelayan lokal, namun demikian ada regulasi yang harus diikuti termasuk perizinan. Kami akan tindak masih ada Kapal yang beroperasi tidak sesuai ketentuan," kata dia.
Selanjutnya, kapal-kapal tersebut telah di ad hoc ke Satuan Pengawasan PSDKP Langsa-Pangkalan PSDKP Belawan untuk menjalani proses hukum. Terkait dengan barang bukti, ia mengatakan akan dipelajar lebih lanjut untuk pemanfaatannya.
Menurutnya, dengan adanya penangkapan tersebut semakin mempertegas komitmen KKP di bawah kepemimpinan Sakti Wahyu Trenggono dalam menjaga kedaulatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.
Ia mengatakan bahwa selama 2022, KKP telah menangkap 79 kapal ilegal yang terdiri dari 8 kapal berbendera Malaysia, 1 kapal berbendera Filipina dan 68 kapal ikan Indonesia.

Empat Kapal Ikan Ilegal Ditangkap di Selat Malaka dan Perairan Ternate, KKP: Dua KIA Malaysia

Berita Terkait

Berita Rekomendasi