NUSA TENGGARA BARAT, REQnews -&nbsp;Jaksa Penuntut Umum (JPU)&nbsp;Kejaksaan Negeri Lombok Tengah menuntut terdakwa&nbsp;kasus pemerkosaan dua anak kandung yang terjadi awal 2022 berinisial BH (57)&nbsp;di Desa Jago, Kecamatan Praya dituntut 15 Tahun penjara.
"Terdakwa yang merupakan ayah kandung korban dituntut 15 tahun penjara dengan denda Rp 2 miliar dan subsider 6 bulan kurungan," kata JPU Dwi Dutha Arie, pada Senin 4 Juli 2022.
Terdakwa dinyatakan bersalah telah melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya berinisial SK dan SF. Perbuatan yang telah dilakukan sejak korban masih duduk dibangku sekolah itu mengakibatkan korban trauma.
Selain itu, Dwi mengatakan bahwa dalam persidangan terdakwa selalu berbelit-belit. "Atas perbuatan terdakwa dijerat pasal 76D Undang-undang perlindungan anak," lanjutnya.
Dalam pengakuannya, terdakwa mengaku kesepian karena ditinggalkan oleh istrinya yang bekerja di luar negeri, sehingga nekad melakukan perbuatan bejat tersebut.
Pelaku mengawali perbuatannya dengan&nbsp;mencabuli korban SK yang saat itu masih duduk dibangku SMP (14 Tahun) dengan ancaman dan paksaan. Korban pun memilih untuk menikah dini saat SMA.
"Tidak sampai di situ, setelah korban berpisah dengan suaminya, terdakwa kembali melakukan pencabulan terhadap korban yang saat itu harus pulang ke rumahnya setelah bercerai," katanya.
Selanjutnya, terdakwa juga mencabuli korban SF selama setahun yang pada saat itu masih kelas satu SMA, di bawah ancaman dan paksaan. "Kedua korban dicabuli di rumah terdakwa pada malam hari," uajarnya.
Kasus tersebut terbongkar setelah kedua korban menceritakan masalah tersebut ke keluarga lain dan dilaporkan ke&nbsp;Polres Lombok Tengah.
"Korban saat itu sama-sama menangis. Ternyata terdakwa melakukan hal yang sama kepada kedua anaknya. Sehingga para korban bercerita kepada pamannya," kata Dwi.

Terdakwa Kasus Pemerkosaan Dua Anak Kandung di Lombok Tengah Dituntut 15 Tahun Penjara

Berita Terkait

Berita Rekomendasi